Terletak di kawasan Guo Belimbing, Kecamatan Kuranji, Padang. Tentu tak butuh waktu lama dari pusat kota untuk sampai ke lokasi tersebut. Pesona alam yang ditawarkan pun dijamin mampu membuat pengunjung betah berlama-lama di sana. Betapa tidak, selain bisa melepas dahaga akan olahraga lintas alam dengan jarak tempuh singkat. Suguhan air terjun dan pemandian seolah jadi muara perjalanan yang amat menyegarkan.
Untuk menuju ke Air Terjun Lubuak Tampuruang, pengunjung hanya mengorbankan waktu kurang lebih satu jam dari pusat Kota Padang. Saran terbaik berkunjung ke sana adalah dengan menggunakan sepeda, sekalian berolahraga yang tentu sangat menyenangkan bila dilakukan di akhir pekan. Namun, tak sedikip pula pengunjung yang datang menggunakan sepeda motor, terutama di hari-hari yang bukan hari libur.
Baca Juga : Ingat! Bukan Urusan Sepele, Tapi Sering Dianggap Sepele
Momo, salah seorang pecinta alam mengatakan, ke Air Terjun Lubuak Tampuruang tidak seribet ke lokasi wisata lain yang butuh banyak persiapan. Meskipun demikian, tetap dianjurkan menggunakan sepatu sport dengan cengkraman tapak yang kuat. Karena meskipun jarak yang ditempuh dengan jalan kaki kurang dari 30 menit. Tetap saja pengunjung akan merintangi berbagai jenis medan.
“View sebelum tiba di lokasi itu cukup mengasikkan. Air Terjun Lubuak Tampuruang akan terlihat dari kejauhan di sepanjang perjalanan dan terkepung gugusan perbukitan. Belum lagi nyanyian satwa yang mengitari di sepanjang perjalanan. Semarak alam raya sangat terasa selama perjalanan. Ketika sampai ke lokasi, dijamin lelah akan terbayarkan,” jelas Momo.
Baca Juga : Awas! Inilah Dosa Jariyah yang Terus Mengalir
Sebelum masuk ke medan yang harus ditempuh dengan jalan kaki, pengunjung dapat memarkir kendaraan di kedai atau pondok milik masyarakat yang tersedia di lokasi tersebut. Setelah melewati gapura selamat datang, pengunjung juga akan disambut gugusan huruf Lubuak Tampuruang yang masih dalam tahap penyelesaian. Meskipun demikian sudah banyak pengunjung yang mengabadikan gugusan huruf tersebut.
Beberapa satwa liar yang dapat dijumpai antara lain beraneka jenis burung, monyet dan beberapa jenis hewan liar lainnya. Namun, tak akan ditemukan hewan liar yang menakutkan, sebab lokasi tersebut tak terlalu jauh dari permukiman warga Belimbing.
Baca Juga : Kolonel TNI Mati Dibunuh Rekan Sendiri Cuma Gara-gara Politik
Setelah melewati jalan setapak yang juga digunakan masyarakat setempat untuk menuju ladang, dari kejauhan pengunjung akan mendengar air terjun mengempas ke Lubuak di bawahnya. Semakin perjalanan dilanjutkan, akan tersingkap pemandangan air terjun yang mengalir dari balik tebing nan terjal.
Sebelum tiba di lokasi, pengunjung diminta berhati-hati saat menuruni medan tebing. Terlebih saat kondisi medan tengah licin. Setelah itu, nikmatilah keindahan ciptaan Tuhan berupa air terjun setinggi kurang lebih 20 meter yang mengguyur mata dengan pesonanya.
Baca Juga : Apakah Malaikat akan Meninggal Layaknya Manusia?
Dinamakan Lubuak Tampuruang, menurut warga setempat, dikarenakan bentuk kolam tempat jatuhnya air terjun menyerupai bundaran Tampuruang (batok kelapa).
Tidak hanya satu Lubuak dan air terjun saja yang dapat dinikmati di lokasi tersebut. Karena selain itu, terdapat beberapa Lubuak lain dengan air terjun kecil yang menyurahkan air ke dalamnya. Sungguh seperti potongan sorga yang jatuh ke dunia.
Pengunjung juga dapat menikmati kesegaran dan kejernihan Lubuak Tampuruang dengan menyelamkan diri ke dalamnya. Namun, pengunjung diwanti-wanti untuk menjaga kesopanan dan tata-krama. Artinya, harus menggunakan baju dan celana yang menutup bagian tubuh. Artinya, tak dibolehkan memakai baju renang karena lokasi tersebut adalah objek wisata, bukannya kolam renang.
Selain itu, para pengunjung juga dipantau agar tidak melakukan hal yang ganjil yang dapat mengundang bencana bagi warga setempat. “Sama-sama menjaga saja. Boleh bawa pacar ke sini, tapi jangan macam-macam,” ujar Yanris, salah seorang warga Belimbing.
Bicara perhatian, nametag yang dibuat pemerintah guna menyambut kedatangan pengunjung bisa disebut sebagai buktinya. Namun tentu tak cukup sampai di situ. Pesona Lubuak Tampuruang dapat digarap lebih maksimal lagi agar benar-benar bisa menjadi destinasi wisata keluraga yang diperhitungkan. Karena sejauh ini, hanya satu-dua saja pengunjung yang datang dari luar kota. Artinya, ketertarikan serta promosi Pemko Padang sendiri masih kurang.
Selain jadi objek wisata, lokasi tersebut juga dapat dimaksimalkan sebagai lokasi olahraga lintas alam, tracking, dan triathlon.
Namun, tentu kembali pada pemerintah, apakah akan membiarkan saja atau memang ada kemauan mengurus dan mempercantiknya.***
Oleh :
JULI ISHAQ PUTRA