“Beberapa langkah terus kami benahi termasuk langkah perbaikan yang terus dilakukan,” kata Yalfis, Direktur PDAM Solsel kepada sejumlah wartawan, Sabtu (26/12).
Ia menjelaskan, pembenahan mulai dari penempatan Yuli Sastra Jhon yang seorang PNS dengan pengalaman pamong di berbagai instansi pemerintah, baik Pemprov Sumbar maupun di Solsel. Selain itu juga mengganti dan menempatkan pegawai yang memiliki komitmen untuk memajukan PDAM.
Baca Juga : Harga Cabai Rawit di Lubuk Basung Tembus Rp80 Ribu Perkilogram
Pihaknya telah pula mengoptimalkan beberapa unit PDAM dengan dukungan badan pengawas. Akhir dari pembenahan internal itu, kata yalfis, untuk mendukung pelayanan yang maksimal bagi pelanggan.
Selain itu, pihaknya juga melakukan perbaikan keluar yang juga menyangkut kepada kewajiban pelanggan terhadah tagihan rekening pelanggan setiap bulan.
Baca Juga : Percantik Ibu Kota, DLH Agam Sediakan Ribuan Bibit Tanaman Hias dan Pohon Pelindung
Ia menuturkan, meski pihaknya mengupayakan perbaikan pada semua sumber sejak awal tahun ini, serta memaksimalkan fungsi instalasi pengolahan air, namun hal itu tidak berbanding lurus dengan kesadaran masyarakat untuk membayar kewajibannya setiap bulannya. Padahal, perbaikian yang dilakukan oleh PDAM memerlukan biaya yang cukup besar setiap bulan. Biaya itu untuk memenuhi kebutuhan bahan kimia untuk pengolahan air tersebut.
“Sampai akhir November 2015 ini, pelanggan PDAM bertambah sebanyak 1.555 pelanggan. Pada Januari 2015, jumlah pelanggan sebanyak 7.079. Kini menjadi 8.634 pelanggan. Akan tetapi, jumlah kenaikan yang belum pernah dicapai pada tahun-tahun sebelumnya itu, belum juga mampu menutupi biaya operasional PDAM setiap bulan. Ini karena pelanggan yang rutin membayar setiap bulan hanya sekitar 55 persen, sedangkan sisianya menunggak dengan berbagai alasan,” keluhnya.
Baca Juga : Pasokan Berlimpah, Harga Cabai Merah Keriting Turun
Oleh karena itu, ia membentuk Tim Pemutusan Sambungan Air pada setiap unit untuk menertibkan pelanggan yang menunggak dan menagih tunggakan pelanggan. Tim yang dibentuk 10 Desember 2015 itu dibentuk untuk memaksimalkan pemasukan PDAM setiap bulan.
Tim itu, kata Yalfis, akan bekerja sampai semua pelanggan yang tertunggak didatangi selama beberapa bulan ke depan. Bagi pelanggan yang enggan untuk membayar serta menolak untuk diputuskan sambungannya, PDAM akan menyerahkan penyelesaian kepada pihak ke tiga.
Baca Juga : Zigo Rolanda: Izin RS Pratama Solsel Belum Keluar, Tenaga Medis Harus Dikembalikan ke Tempat Asal
“Kami akan mencarikan solusi bagi pelanggan yang koperatif untuk membayar akan. Adapun pelanggan yang tidak mau membayar, terpaksa kami putuskan sambungannya. Sampai hari ini, hanya beberapa pelanggan yang enggan untuk membayar tanpa alasan yang jelas. Sementara selebihnya membayar dengan baik,” paparnya. (h/jef)