Bagus Tri Kuntjoro serta dinas terkait. Tinjauan itu untuk menyosialisasikan larangan kegiatan pendakian Gunung Marapi karena Gunung Marapi berstatus waspada.
Dari pantauan badan geologi sejak 1 sampai 20 Desember, jumlah rekaman gempa tornello, gempa tremor dan gempa vulkanik dangkal cenderung menurun bila dibandingkan dengan jumlah rekaman gempa pada November lalu. Akan tetapi, secara umum aktivitas kegempaan Gunung Marapi masih berfluktuasi dan tingkat aktivitas masih dinyatakan berada pada pada level II (Waspada).
Baca Juga : BMKG Ingatkan Potensi Angin Kencang di Samudera Hindia Barat Bengkulu
Badan Geologi melalui Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi merekomendasikan masyarakat sekitar Gunung Marapi dan pengunjung untuk tidak mendekati Gunung Marapi pada radius 3 kilometer dari kawah sebagai pusat letusan dan sumber keluarnya gas-gas vulkanik. Imbauan itu disampaikannya karena kondisi itu membahayakan bagi kehidupan. Selain itu, kepada masyarakat juga diharapkan tenang tidak terpancing isu-isu tentang letusan Gunung Marapi serta selalu mengikuti arahan dari pemerintah daerah.
Sudirman Gani mengatakan, kunjungan bersama Forkopinda ini menunjukkan keseriusan pemerintah daerah menindaklanjuti iimbauan Badan Geologi. “Sehubungan saat ini Gunung Marapi pada Level waspada, masyarakat dan pencinta alam diimbau untuk tidak memendakian Gunung Marapi sampai kondisi memungkinkan,” tuturnya.
Baca Juga : Cuaca di Objek Wisata Sumbar Cerah Berawan Hari Ini, Selamat Berakhir Pekan!
Ia juga meminta Camat X Koto dan kelompok masyarakat pengelola pendakian Gunung Marapi, agar mematuhi larangan kegiatan pendakian Gunung Marapi untuk kebaikan bersama. “Berkaitan dengan ini, kami tidak ingin ada korban jatuh akibat tidak mematuhi imbauan ini. Kondisi Gunung Marapi saat ini dalam status waspada, ditambah cuaca yang sering hujan, tentunya membahayakan kegiatan pendakian,” jelasnya.
Sebagaimana diketahui, Gunung Marapi senantiasa ramai didaki oleh wisatawan dan kelompok pencinta alam setiap minggu, apalagi menyambut malam pergantian tahun. Menurut Ketua Pos Pendakian Gunung Marapi, Zulhendri, malam tahun baru menjadi puncak kedatangan wisatawan.
Baca Juga : Pasien Sembuh Covid-19 di Sumbar Mencapai 24.080 Kasus
“Gunung Marapi menjadi salah satu favorit tempat merayakan malam tahun baru. Jalur Koto Baru banyak dipilih karena jalur normal pendakian, biasanya ratusan pendaki dari berbagai daerah di Sumbar bahkan dari luar Sumbar berkumpul di Koto Baru. Namun untuk tahun ini kami siap mematuhi larangan pendakian demi keselamatan bersama ,” katanya.
Terkait antisipasi itu, Pemda Tanah Datar akan mendirikan posko penjagaan dalam waktu dekat ini guna mencegah pengunjung dan kelompok pencinta alam mendaki Gunung Marapi. Posko bersama ini akan ditempatkan petugas gabungan dari Kodim 0307 Tanah Datar, Polres Padang Panjang, BPBD Tanah Datar, Kesabangpol Tanah Datar, Camat X Koto dan masyarakat setempat. (h/fma)
Baca Juga : Kasus Positif Covid-19 di Sumbar Bertambah 112 Orang