Dalam kegiatan tersebut, Irman Gusman mendorong Muhmammadiyah meningkatkan berbagai potensi ekonomi untuk kian memperkuat posisi Muhammadiyah di tingkat nasional. Menurutnya, Muhammadiyah memiliki potensi yang besar dalam peningkatkan ekonomi, yang selama ini dinilai kurang terkelola dengan maksimal.
“Sudah saatnya Muhammdiyah membangun ekonomi ummat. Sekarang ini banyak pelatihan motivasi, pengelolaan usaha yang bisa diberikan kepada anggota Muhammadiyah. Jika perlu, Muhammadiyah di Sumbar bikin badan usaha dan bisa menjadi kekuatan di Sumbar dalam bidang apapun,” tutur Irman Gusman.
Irman menjelaskan, saat ini kemiskinan di Indonesia semakin mengkhawatirkan, yang disebabkan oleh adanya sistem kapitalis. Menurutnya, kemiskinan itu perlu dibrantas oleh Muhammadiyah dengan memperkuat basis ekonomi Islam (syariah).
“Buat saya, Sumbar ini adala barometer Muhammadiyah, karena Sumbar ini adalah tempat Muhammadiyah dibesarkan,” tutur Irman Gusman.
Sementara itu, Ketua PP (Pimpinan Pusat) Muhammadiyah Anwar Abbas mengatakan, yang perlu dibesarkan saat ini menurutnya bukanlah Muhammadiyah, tapi orang Muhammadiyah itu sendiri. Salah satu untuk membesarkan anggota Muhammadiyah itu menurutnya adalah dengan membangun basis perokonomian seperti Usaha Mikro.
“Pengurus Muhammadiyah harus ada orang yang ahli ekonomi, supaya ekonomi orang Muhammadiyah itu jaya. Apabila ekonomi kita kuat, maka kita bisa jadi penentu di negeri kita sendiri. Oleh karena itu, kita harus bisa menguasai ekonomi,” tuturnya.
Ia melanjutkan, kekayaan Muhammadiyah sangat luar biasa, tapi tidak mampu dikelola dengan baik, sehingga hanya sedikit yang bisa membawa manfaat. (h/wan)