Kepala BMKG Stasiun Pekanbaru, Sugarin melalui rilis yang diterima Antara di Pekanbaru, Jumat, menyatakan titik panas itu tersebar di Bengkalis dengan empat titik panas, Rokan Hilir satu titik panas.
Selanjutnya, kata dia, di Meranti, Dumai, Pelalawan dan Siak masing-masing satu titik panas.
Baca Juga : Asyiknya Wisata di Moosa Edufarm: Mengenal Sapi Wagyu Penghasil Daging Termahal di Dunia
Dari 10 titik panas, Sugarin mengatakan bahwa satu titik merupakan titik api atau mengindikasikan adanya kebakaran lahan dan hutan dengan tingkat kepercayaan di atas 70 persen.
“Titik api itu terpantau di Kabupaten Bengkalis,” katanya.
Baca Juga : Lari Pagi Bersama Sandi Uno, Audy Joinaldy Bahas Strategi Pengembangan Pariwisata Sumbar
Meski begitu, menurut dia, secara umum Provinsi Riau cerah berawan dengan potensi hujan intensitas ringan hingga sedang terjadi di Riau bagian barat, tengah, dan selatan.
Melalui pencitraan Satelit Terra dan Aqua, kata Sugarin, terdapat 21 titik panas di Pulau Sumatra.
Baca Juga : Khusus Januari-Februari, Emersia Hotel Batusangkar Beri Paket Khusus Spesial Deal Rindu
Selain 10 titik panas di Riau, dia juga mengatakan bahwa titik panas terdeteksi di Bengkulu satu titik, Jambi lima titik, Sumatera Barat satu titik, dan Sumatera Selatan empat titik.
Sebelumnya, BPBD Riau menetapkan status siaga darurat banjir dan longsor pada awal Desember hingga akhir tahun 2015.
Baca Juga : Tiket Masuk Wisata Pantai Gandoriah Bakal Mulai Gunakan Sistem Elektronik
Saat ini, sejumlah kabupaten di Riau terendam banjir dan terjadi longsor, seperti di Kampar dan Rokan Hulu.
Meski begitu, Kepala BPBD Riau Edwar Sanger mengatakan bahwa Riau akan menghadapi kembali musim kering pada bulan Januari 2016.
“Kita terus berkoordinasi dengan BMKG setempat. Mereka telah memberikan peringatan bahwa Riau akan menghadapi kembali musim kemarau Januari mendatang,” katanya.(hr)