“Mereka sepertinya turun ke ladang petani karena di hutan sudah tidak ada lagi makanan. Kera selalu turun bergerombol hingga mencapai ratusan ekor,” ujarnya.
Serangan kera dan babi hutan terhadap ladang petani dan mencari makanan di sekitar pemukiman warga, kata Elvi Sandri, merupakan siklus yang alami. Menurutnya, hal itu terjadi karena adanya kerusakan ekosistem hutan.
Baca Juga : Tuntas Akhir Februari, 2.412 Nakes di Sumbar Sudah Divaksin
“Faktor cuaca yang tidak menentu dan air tanah yang cepat hilang mengakibatkan persediaan makanan makin menipis. Ketika persediaan makanan di dalam hutan sudah habis, insting hewan tersebut akan mencari makan sampai ke permukiman yang terdekat. Saya berharap masyarakat untuk menjaga ekosistem kehidupan mereka dengan tidak merusak hutan lindung tempat mereka berkembang,” jelasnya.
Menurut salah seorang warga Saruaso, Nurdin Ali (44), akhir-akhir ini kera memang sudah merajalela di perkebunan petani. Kawanan monyet tersebut sudah tidak takut lagi kepada petani.
Baca Juga : Forum Masyarakat Terdampak Jalan Tol di 50 Kota Melapor ke Komnas HAM dan Ombudsman
“Sewaktu saya sedang dikebun, kawanan kera tersebut terlihat menyerang lahan pertanian warga. Saat saya mencoba mengusir, mereka justru balik menyerang,” ujarnya.
Ia berpendapat, kera yang turun berbeda dengan jenis kebanyakan kera lainnya. Kera yang turun di Saruaso itu berwarna hitam dan berbadan besar. Ia takut kera menyerang warga yang mencoba mengusir.
Baca Juga : Hari Ini, Delapan Pejabat Esensial Sumbar Ikut Vaksinasi Kedua
Untuk mengatasi merajalelanya hama kera di Saruaso terhadap tanaman petani, Pemerintah Kecamatan Tanjung Emas menghadirkan regu penembak dari Rajawali Shooting Comunity (Rascom) Solok, Minggu (27/12).
Ketua Rascom yang diwakil Defrizal mengatakan, kelompoknya telah berburu kera di wilayah Sumbar. Di Nagari Saruaso, kelompoknya sudah berburu tiga kali. “Kami berburu hama kera berdasarkan permintaan warga. Kami hanya membebankan biaya peluru dan makanan bagi anggota Rascom saja. Kami berharap upaya kami meringankan keluhan petani yang tanamannya dirusak oleh hama kera,” tuturnya.
Baca Juga : Berkat Bayar Listrik Awal Bulan, Rika Pun Pergi Umrah
Turut hadir pada kegiatan itu Kapolsek Tanjung Emas IPTU Budi Hendra dan jajarannya, walijorong Dt mangku serta para tokoh masyarakat Jorong Saruaso Barat. (h/fma)