Menurut dr. Reza Aditya Digambiro, M.kes, M.Ked(PA), Sp.PA, pengajar Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti dan Kepala Pap Smear Center RS Ibnusina Grogol, Jakarta Barat, angka kecacingan yang tinggi ini diikuti permasalahan kurang gizi serta anemia defisiensi zat besi (iron-deficiency anemia). Berdasarkan riset-riset yang telah dilakukan sebelumnya, anemia defisiensi besi berkaitan erat dengan terganggunya fungsi belajar (kognitif). Meskipun hubungan lainnya, antara infeksi cacing dengan kemampuan belajar anak telah lama diketahui, namun belum jelas apakah fungsi belajar anak menurun diakibatkan oleh infeksi cacing atau akibat rendahnya status sosio ekonomi keluarganya.
Infeksi cacing tidak selalu hanya terdiri dari satu jenis cacing saja, sebagai contoh infeksi ascaris lumbricoides.
Baca Juga : Cobalah Selalu Tanyakan Hal Ini, Biar Suami Makin Sayang
Seringkali dijumpai infeksi campuran (mixed) antara Ascaris lumbricoides dengan cacing jenis Trichiuris trichiura.
Infeksi cacing kebanyakan terjadi pada daerah kumuh, dengan kondisi sanitasi yang buruk. Kebiasaan buang air besar (BAB) di sungai atau saluran irigasi juga sangat berpengaruh terhadap tingginya angka kesakitan akibat infeksi cacing ini.
Baca Juga : Jangan Tergesa-gesa Mendoakan Keburukan, Perhatikan Dulu Hal Ini Sebelum Melakukan
Pada umumnya sungai yang tercemar di daerah dengan angka kejadian cacingan yang tinggi, penuh dengan sampah dan kotoran manusia. Pada keluarga yang telah diberikan pemahaman mengenai pentingnya sanitasi dan kebersihan lingkungan, biasanya selalu menggunakan air minum kemasan dalam memasak sehari-hari.
Hal ini membantu pencegahan dan penularan kecacingan pada anak-anaknya.
Baca Juga : Bisa Ditiru Nih, Gaya Bupati Sragen Pakai Baju Muslim Unik Saat Suntik Vaksin Corona
Secara teori, Mohammod dalam presentasinya di Pertemuan Ahli Parasitologi di Tokyo menyatakan bahwa cacing dalam usus dapat menghambat penyerapan nutrisi sehingga menyebabkan anak-anak menjadi kurang gizi serta dapat menganggu fungsi usus, sehingga secara tidak langsung menyebabkan turunnya kemampuan kognitif (belajar) pada anak-anak.
Pada anak-anak yang diperiksa dan dijumpai telur cacing pada tinjanya, sebaiknya segera diobati di fasilitas kesehatan terdekat untuk mencegah kekurangan gizinya.
Baca Juga : Sarapan Pagi Ini: Resep Nasi Goreng Kluwek
Obat yang dapat diberikan di antaranya adalah Mebendazole dan Pyrantel Pamoate, serta yang lebih penting adalah pemberian edukasi kesehatan dan keutamaan menjaga kebersihan diri serta lingkungannya. (h/inl)