Disamping itu kepada warga juga diimbau untuk dapat menjaga nilai nilai agama, adat dan budaya yang ada di Bukittinggi pada malam penyambutan tahun baru. Pasalnya, setiap kali perayaan tahun baru di Bukittinggi, tidak saja diramaikan oleh warga kota namun juga diramaikan oleh pengunjung dari luar kota dan propinsi.
“Kita tidak melarang warga ataupun pengunjung dari luar daerah untuk merayakan tahun baru 2016 di Bukittinggi. Namun demikian kita juga mengharapkan jangan terlalu berlebihan, apalagi sampai melakukan perbuatan yang melanggar ajaran agama dan tatanan adat dan budaya yang ada di Bukittinggi,” ujar Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bukittinggi, Yuen Karnova, Rabu (30/12).
Dikatakannya, berkaca dari tahun tahun sebelumnya, setiap kali pergantian tahun baru tingkat kunjungan wisatawan ke Bukittinggi selalu membludak. Mereka yang datang tidak hanya untuk mengisi masa liburan tapi juga untuk merayakan malam pergantian tahun baru.
Sebab, pada malam pergantian tahun di Bukittinggi Jam Gadang masih menjadi magnet dan tujuan utama bagi pengunjung yang datang. Diprediksi pada malam pergantian tahun kawasan Jam Gadang akan dipenuhi lautan manusia untuk merayakannya dengan pesta kembang api.
Menurut Yuen, setiap kali pergantian tahun baru warga terlihat antusias menyambutnya. Sebab, pada pergantian tahun baru itu ada yang dimanfaatkan oleh warga dengan merayakannya dengan pesta kembang api, atau sekedar membakar api unggun dan kegiatan kegiatan lainnya. Dan keadaan yang demikian itu sering terjadi dan sulit untuk melarangnya.
Hanya saja sebut Yuen, warga diimbau untuk tetap memelihara ketertiban dan keamanan, agar perayaan menyambut datangnya tahun baru tidak berbuah menjadi petaka. (h/tot)