Setiap hari Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Kota Padang selalu mengevaluasi capaian atau target. Namun, target tahun ini diyakini tak capai 100 persen.
Realisasi pajak dari target yang telah ditetapkan mencapai 94,52 persen. Sedangkan targetnya Rp 241 miliar.
Baca Juga : Tahun 2020, Capaian PAD Perumda AM Kota Padang Melebihi Target
Hal ini disampaikan oleh Kadispenda Kota Padang Adib Alfikri bersama pegawai Dispenda di depan wartawan, Rabu (30/12). Kadispenda yang baru ini menceritakan bagaimana dispenda selalu mencapai target pajak yang ditetapkan kepada mereka.
Dalam evaluasi yang dilakukan kemarin itu, dinas yang baru terbentuk tidak lama ini, meminta kepada jajarannya serta dukungan kepada semua pihak.
Baca Juga : Perumda AM Kota Padang Umumkan Pemenang Lomba Karya Tulis Artikel HUT ke-46 Tahun
“Insya Allah hari ini dan Kamis besok itu sudah ada yang berjanji untuk melunasi dideadline akhir tahun. Jadi dari 11 objek pajak ada beberapa yang memang diprediksi dari awal tidak akan tercapai 100 persen,” ucap Adib Alfikri.
Ia menambahkan, empat pajak yang dipastikan tidak akan tercapai target yakni Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), target Rp 42 miliar terealisasi Rp 34 miliar atau sekitar 82 persen.
Baca Juga : Ada 52 Kasus Pernikahan di Bawah Umur di Kota Padang Tahun 2020, Penyebab Utama 'Hamil Duluan'
Hotel hanya tercapai 81,82 persen, pajak hiburan dari target Rp 3 miliar terealisasi Rp 2,3 miliar. Pajak air tanah target Rp 549 juta terealisasi Rp 404 juta.
“Empat ini memang tidak bisa kita capai. PBB yang paling tidak mungkin kita capai, sekitar Rp 8 miliar kita kewalahan,” tandasnya lagi.
Baca Juga : Cuma 2 Menit, Cetak Dokumen Kependudukan di Disdukcapil Kota Padang dengan Anjungan Dukcapil Mandiri
Sedangkan pajak reklame sudah melebih target yakni 102 persen, PPJ 170 persen, realisasi pajak parkir 127,6 persen, sarang burung walet realisasi 100 persen. PBHTB realisasi 105,76 persen.
“Yang tidak tercapai seperti PBB, pajak hotel sehingga ini menjadi PR bagi Dispenda Kota Padang dan itu sudah kita coba buktikan. Namun, untuk tahun depan akan membuat formula yang baru. Jadi memang kontribusi terbesar itu memang ada di PBB yang membuat tidak mencapai 100 persen,” tandasnya.
Ia menekankan kendala di lapangan memang dikarenakan kesadaran masyarakat yang masih rendah dalam membayar pajak.
“Untuk itu saya menghimbau kita semua, banggalah untuk bisa membayar pajak. Jangan bangga mencari celah atau keringanan dan berdalih untuk tidak membayar pajak. Karena bagaimanapun pajak itu kewajiban kita semua sebagai masyarakat dan warga negara yang baik,” harapnya.
Namun, menurut Adib Alfikri ketika dia masuk ke Dispenda September silam, realisasi baru capai 56 persen. Seharusnya sudah 75 persen memasuki semester kedua tersebut.
“Berkat kerja keras kita semua, makanya bisa tercapai 94,52 persen. Kita yakin dua hari ini bisa capai 95 persen,” tutup Adib Alfikri.(h/ows)