PADANG, HALUAN — Kegiatan tahunan bertajuk pesta malam pergantian tahun di Sumbar pada Kamis (31/12) malam hingga Jumat (1/1) dinihari justru berdampak buruk sebagian besar melibatkan anak muda. Seolah menjadi lazim saja, para orang tua justru “membiarkan” anak gadis mereka bepergian dengan pasangan prianya yang belum terikat hubungan suami istri.
Sejumlah laporan yang dikumpulkan Haluan dari berbagai daerah kegiatan yang menjurus kepada kegiatan maksiat terungkap di Agam, tepatnya di beberapa penginapan di Kecamatan Tanjung Raya, dekat Danau Maninjau, serta di Pantai Tiku. Anak enam pasangan illegal yang diamankan tim gabungan Kabupaten Agam.
Baca Juga : Tanaman Hias Jenis Keladi Paling Banyak Dicari Emak-emak di Padang
Di Padang sendiri, lima pengunjung tempat hiburan malam saat perayaan malam Tahun baru terjaring razia Cipta Kondisi (Cipkon) yang dilakukan oleh Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sumatera Barat pada saat malam pergantian tahun, Jumat (1/1) sekira pukul 01.00 WIB.
Petugas gabungan yang terdiri dari BNNP, Satpol PP dan Satuan Koordinasi Keamanan dan Ketertiban Kota (SK4) menggelar razia pukul 03.00 WIB dinihari kemarin, (1/1). Semntara kelima pengunjung yang terjaring tampak pasrah ketika digiring tim razia menuju kantor BNNP Sumbar di kawasan Lolong, Padang.
Baca Juga : GOR H Agus Salim Padang Ditutup, Masyarakat Beralih Olahraga ke Unand
Kelima pengunjung itu terindikasi pengguna narkoba oleh BNNP dalam razia yang digelar pada malam pergantian tahun di sejumlah tempat hiburan malam yang ada di Kota Padang.
“Kelima orang tersebut diamankan setelah urinenya diperiksa dan menunjukkan positif sebagai pengguna narkoba,” kata Kepala BNNP Sumbar, Mohammad Ali Azhar.
Baca Juga : Jadikan Padang Kota Bersih, Danlantamal II Ajak Warga Perang dengan Sampah
“Setelah dilakukan tes dan diketahui hasilnya positif, kelima orang itu langsung kita amankan,” lanjutnya.
Tambah Ali, target razia yang dilakukan oleh BNN sendiri pada malam pergantian tahun adalah tempat hiburan malam, terutama diskotik, dan tempat karaoke yang selama ini disinyalir banyak pengguna Narkoba.
Baca Juga : Warga Sungai Sapiah Padang Mulai Berdatangan Menyambut Kedatangan Jenazah Angga
“Ini sebagai upaya untuk mencegah peredaran narkoba pada malam pergantian tahun,” tutupnya.
Kecelakaan Lalu Lintas
Dari Bukittinggi Kasat Lantas Polres Bukittinggi AKP Rio Sigal Hasibuan mengatakan, terjadi satu kasus laka lantas yang terjadi di kawasan hukum Polres Bukittinggi saat malam tahun baru. Menurutnya, laka lantas itu terjadi pada Kamis sekitar pukul 20.30 WIB di Jalan Bukittinggi-Payakumbuh kawasan Tanjung Alam, persisnya di Tanjung Bungo dekat Toko Perabot Tanjung Alam.
Laka lantas ini terjadi antara mobil Suzuki Ertiga dengan nomor polisi (nopol) BM 1320 TR yang dikemudikan Irwan dengan mobil angkot Pelita Indah dengan nopol BA 1963 ZU yang dikemudikan Syafrudin. Saat itu, mobil Ertiga dari arah Payakumbuh-Bukittinggi adu kambing dengan mobil angkot yang datang dari arah berlawanan.
Akibat kejadian ini, penumpang mobil Ertiga bernama Aras mengalami patah tulang pada bahu bagian belakang pada bahu bagian belakang, Fadli mengalami patah kaki sebelah kanan, Hanifah Laila mengalami pendarahan pada bagian hidung dan Torik mengalami sakit pada bagian dada. Sedangkan penumpang angkot tidak mengalami luka serius.
Kecelakaan di Agam justru menelan korban jiwa. Seorang siswa SD 26 Sangkia, Fadilah Ramadhan tewas pada malam pergantian tahun itu dalam peristiwa kecelakaan lalu lintas yang melibatkan dua sepeda motor, di Simpang Banda Baru, Kecamatan Lubuk Basung, Jumat (1/1) sekitar pukul 00.30 WIB.
Paska kejadian pihak kepolisian serta masyarakat sudah berusaha menyelematkan korban ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Lubuk Basung. Namun nyawa korban tidak tertolong akibat mengalami benturan yang cukup kuat pada bagian kepala.
Kapolres Agam AKBP Eko Budhi Purwono melalui Kasat Lantas AKP Arnanda di Lubuk Basung, Jumat, mengatakan, peristiwa naas pada malam tahun baru, berawal ketika Faizal Hamid (16) warga Titisan Tunggang mengendarai kendaran dengan kecepatan sedang dari arah Maninjau menuju Lubuk Basung, dengan membonceng korban Fadilah Ramadhan.
Namu tanpa mereka sadari tiba-tiba dari arah yang berlawanan muncul kendaraan lain dengan kecepatan tinggi jenis Honda Supra Fit BA 6215 TA menyenggol kendaraan korban. Akibat benturan itu Faizal Hamid siswa MTsN 1 Lubuk Basung terjatuh kehilangan keseimbangan. Sementara pengendara sepeda motor yang menyenggol langsung melarikan diri.
“ Karena kehilangan keseimbangan, Faizal dan Fadilah terjatuh. Kepala Fadilah Ramadhan terbentur cukup keras ke aspal sementara Faizal Hamid mengalami luka serta patah tulang. Kedua Korban kemudian mendapatkan Perawatan di rumah sakit karena mengalami luka serius,” katanya.
Dikatakannya, setelah mendapatkan perawatan tim medis akhirnya nyawa Fadilah tidak terselamatkan. Sedangkan Faizal Hamid dirujuk ke Rumah Sakit Umum M Djamil Padang. Pihak keluarga sudah membawa jenazah korban ke rumah duka di Kampuang Pariak Jorong III, Nagari Garagahan, Kecamatan Lubuk Basung, untuk disemayamkan dan dikuburkan.
Rusak Taman
Selain itu, pesta malam pergantian tahun juga berimbas kepada kerusakan fasilitas umum seperti yang terjadi di kawasan taman Jam Gadang, Bukittinggi. Seorang warga, Eri Inyiak memposting tujuh foto kerusakan taman di kawasan itu di akun facebook-nya karena diinjak-injak oleh pengunjung. Belum jelas berapa kerugian yang dialami oleh Pemko Bukittinggi akibat peristiwa ini. Hasilnya, berbagai umpatan atas ulah penikmat pesta tahun baru ini mewarnai status facebook Eri Inyiak ini.
Petasan Meledak
Peristiwa lain yang terjadi adalah kejadian naas yang menimpa seorang karyawan Kisel Telkomsel. Adalah Gofi Fandri (25) warga Bandar Olo, Kecamatan Padang Barat alami pendarahan hebat di sekujur tubuh setelah ia berniat hendak meledakkan petasan yang ada di tangannya dalam rangka menyambut tahun baru 2016. Kejadian ini terjadi pada Kamis (31/12) sekitar pukul 23.45 WIB.
Gofi dievakuasi menggunakan tandu menuju ke arah purus karena ambulance yang berada tak jauh dari lokasi kejadian tidak bisa keluar sama sekali karena terjebak oleh kendaraan yang memadati Pantai Padang pada malam pergantian tahun baru lalu (31/12).
“Diduga Gofi tidak mengetahui cara penggunaan mercon yang dipegangnya, karena mercon yang ia gunakan merupakan mercon jenis lontar, bukan mercon batangan yang menggunakan tangkai,” ungkap Kepala Kepolisian Sektor Kota (Kapolsekta) Kompol Sumintak saat ditemui Haluan di Pos Pengamanan Natal dan Tahun Baru di kawasan Danau Cimpago.
Sumintak melanjutkan, awalnya ia tidak mengetahui Gofi menggunakan mercon jenis lontar tersebut. Ia juga menyayangkan bahwa yang bersangkutan meledakkan mercon di tempat orang ramai.
“Yang bersangkutan meledakkan mercon di tempat orang ramai, dan ia tidak mengetahui cara penggunaan mercon tersebut sehingga mercon yang digunakannya meledak di tangannya. Korban sendiri langsung dilarikan ke Rumah Sakit (RS) terdekat oleh petugas medis dari Puskesmas Alai yang tidak jauh dari kejadian,” ungkapnya.
Tenggelam
Masih di Padang. Lima mahasiswa dari Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Yayasan Darma Bakti (STKIP YDB) Lubuk Alung, Kabupaten Padang Pariaman tenggelam di perairan Pantai Air Manis pada Kamis (31/12) sekira pukul 15.00 WIB.
Dari informasi yang berhasil dihimpun Haluan di lapangan, belakangan keenam korban diketahui bernama Nanda (22), Yozi (24), Surya (25), Arpizi (23), Rezki (20), dan Jalil (46). Jalil sendiri merupakan warga Air Manis yang menyewakan perahu untuk menyeberang ke Pulau Pisang Gadang.
“Kelima mahasiswa tersebut sebelumnya berlibur di Pulau Pasumpahan, lalu transit di Pantai Air Manis, sebelum menyeberang menggunakan perahu menuju ke Pulau Pisang Gadang,” kata Ketua Padang Baywatch yang berada dibawah naungan Kantor SAR Padang, Syahril Hakim (48) kepada Haluan.
Lanjut pria yang akrab disapa Pak In ini, saat itu pihaknya tengah melakukan patroli rutin di perairan Pantai Air Manis, lalu tiba-tiba dia mendapati keenam orang tersebut tengah mengapung-apung di tengah laut, seketika tim-nya melakukan evakuasi korban.
“Keenam orang tersebut berhasil diselamatkan, namun salah seorang mahasiswa yang bernama Nanda (22), tidak bisa melanjutkan perjalanan ke Pulau Pisang Gadang karena mengalami shock, ia sendiri telah dijemput oleh keluarganya yang menunggu di Pantai Air Manis,” terang Pria yang suka memakai celana pendek ini. (h/yat/mg-adl/wan)