Hal ini sesuai dengan komitmen Pemerintah Daerah Kabupaten Padang Pariaman dalam upaya mendorong pelestarian lingkungan hidup di Sekolah dan Lingkungan masyarakat. Penjabat Bupati Rosnini Savitri apresiasi Kepala Sekolah dan jajaran yang concern dalam membentuk sekolah yang berwawasan lingkungan.
“Atas nama Pemerintah dan Masyarakat Padang Pariaman, saya sampaikan selamat dan terima kasih atas prestasi yang menjadi kebanggaan daerah. Saya kira prestasi ini menjadi motivasi bagi sekolah-sekolah yang lain,” kata Rosnini ketika bersilaturahmi dengan penerima penghargaan di ruang kerjanya, Parit Malintang, Rabu (30/12).
Baca Juga : Disdik Solsel Bahas Kelanjutan Sekolah Tatap Muka
Dia menjelaskan, bahwa Penghargaan adiwiyata nasional sangat membanggakan daerah sebagai bentuk motivasi dan apresiasi dari Pemerintah Pusat. Adapun salah satu strateginya adalah membentuk duta lingkungan hidup dari siswa dan siswi di tiap-tiap sekolah yang kemudian mengajak siswa yang lain untuk bersama-sama menjadikan sekolah yang hijau dan asri.
Kepala SDN 08 Nan Sabaris Harismaliza, S.Pd mengatakan, kesadaran siswa dan masyarakat dalam upaya pelestarian lingkungan hidup sudah meningkatdan bertanggung jawab dengan upaya penyelamatan lingkungan hidup. “Kita rangkul masyarakat dan mengajak siswa menjadikan sekolah yang sehat, bersih dan hijau dengan tanaman,” kata Harismaliza. Penghargaan Adiwiyata Nasional Dasar SK Menteri No 610/MENLHK-BP2SDM/2015 tertanggal 8 Desember 2015 diserahkan oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan di Jakarta pada 14 Desember 2015. “Keberhasilan ini berkat kerjasama warga sekolah dengan Kantor Lingkungan Hidup dan Dinas Pendidikan,” kata Kepala Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Padang Pariaman, Buyung Oktorizal.
Baca Juga : Berikut Rincian Sumber Bantuan Bencana Banjir Bandang Solsel 2019
Penghargaan Proklim
Prestasi yang tak kalah hebatnya yang diraih dalam program pelestarian lingkungan hidup yaitu Penghargaan Proklim yang diraih oleh masyarakat Korong Kandang Ampek Kecamatan 2x11 Kayu Tanam. Penghargaan Proklim merupakan penghargaan terhadap masyarakat pada lokasi minimal setingkat RW/Dusun dan maksimal setingkat Kelurahan/Desa yang secara berkesinambungan telah melaksanakan aksi lokal terkait dengan upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim.
Baca Juga : Kuota Berkurang, Disperta Solsel Sarankan Petani Manfaatkan Pupuk Organik
“Untuk Sumatera Barat yang menerima Penghargaan Proklim hanya Padang Pariaman. Untuk Indonesia hanya delapan provinsi,” kata Rosnini yang didampingi Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumnetasi (PPID) Hendra Aswara.
Dijelaskannya, terdapat delapan Aksi adaptasi dan mitigasi perubahan iklim yang telah dikembangkan dan dilaksanakan di Korong Kandang Ampek yaitu Pertama, Pengendalian banjir, longsor dan kekeringan. Kedua, Peningkatan ketahanan pangan. Ketiga, Penanganan kenaikan muka air laut. Keempat, Pengendalian penyakit terkait iklim. Kelima, Pengelolaan dan pemanfaatan sampah/limbah. Keenam, Budidaya pertanian rendah emisi gas rumah kaca. Ketujuh, Peningkatan tutupan vegetasi dan Kedelapan, Pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan. “Keberadaan kelompok masyarakat dan tokoh lokal sangat berperan sebagai penggerak pelaksanaan upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim. Alhamdulillah, masyarakat Korong Kandang Ampek berhasil mengaplikasinya,” kata Pj Bupati yang juga menjabat Kadis Kesehatan Sumbar itu. (h/bus)
Baca Juga : RSUD Lubuk Basung Siapkan 10 Tenaga Medis Penyelenggara Vaksinasi Covid-19