Informasi yang didapat di lokasi kejadian, awalnya warga mendengar suara gemuruh dari Bukit Kemuning itu, enam unit rumah warga langsung tertimpa longsor beserta pepohonan hingga rusak parah. Bahkan saking parahnya, tanah longsor itu masuk ke dalam rumah bahkan ke dalam kamar warga tersebut. Sementara itu 2 unit rumah mengalami rusak ringan.
Beruntung dalam peristiwa tersebut, tak ada korban jiwa, akan tetapi dari kejadian itu warga yang tinggal di sekitar pebukitan itu mengalami kerugian material hingga ratusan rupiah. Dalam kejadian itupun, pihak kepolisian setempat dan pihak Camat Sei Beduk dan pemerintah terkait seperti kepala Dinas pekerjaan Umum (PU) Batam hingga dinas sosial (Dinsos) Batam serta Badan penanggulangan bencana daerah (BPBD) Batam langsung turun kelokasi kejadian untuk membantu warga kena musibah.
Baca Juga : Asyiknya Wisata di Moosa Edufarm: Mengenal Sapi Wagyu Penghasil Daging Termahal di Dunia
Tak itu saja, warga yang menempati empat rumah itu langsung syok dan histeris menangis melihat rumahnya tertimpa longsor, karena sebagian pula barang-barangnya tak bisa terselamatkan. Mereka langsung berhamburan keluar rumah menyelamatkan diri. Namun beruntung tanah yang longsor berangsur-angsur hingga warga setempat bisa menyelamatkan barang-barangnya seperti perabot rumah tangganya.
Warga sekitar dibantu pihak kepolisian Sei Beduk dan Taruna siaga bencana (Tagana) Batam dengan sigapnya membantu warga memindahkan barang-barang dari dalam rumah ketempat lebih aman seperti fasilitas umum (Fasum) diperumahan tersebut. Akan tetapi dalam kejadian itu, warga belum berani membersihkan batang pohon yang tertimpa kerumahnya masing-masing.
Baca Juga : Lari Pagi Bersama Sandi Uno, Audy Joinaldy Bahas Strategi Pengembangan Pariwisata Sumbar
Setelah berhasil menyelamatkan diri beserta barang-barang warga, pihak perangkat RT dan Camat serta Kepolisian langsung mendirikan posko untuk menampung tempat tinggal warga sementara, namun ada juga warga yang kena musibah memilih tinggal dirumah keluarganya. Warga disekitar pun dilarang tinggal dilokasi melihat ada longsor susulan,
Di lokasi, Soni Irmen, Ketua RT01/RW 22 Perumahan Nusa Indah, kelurahan Mangsang, Sei Beduk, awalnya mendengar suara pohon sangat kuat seperti air dicampur dengan suara gemuruh sangat kuat.
Baca Juga : Khusus Januari-Februari, Emersia Hotel Batusangkar Beri Paket Khusus Spesial Deal Rindu
Melihat tanah longsor dari Bukit Kemuning ini, dia pun langsung memukul pentungan digerbangnya agar keluar warga dari rumahnya masing-masing. Sesaat itu mereka masih menyaksikan kejadian itu, akan tetapi melihat longsornya berhenti mereka pun mulai memindahkan barang-barangnya.
" Awalnya saya kaget mendengar suara keras dari pohon bukit itu. Kemudian saya lihat tanah longsor, sesaat itu juga saya pukul pentungan gerbang saya agar warga saya keluar dari rumah untuk selamatkan dirinya masing-masing," ujar Soni Irmen, saat itu dilokasi. (hk/ded)
Baca Juga : Tiket Masuk Wisata Pantai Gandoriah Bakal Mulai Gunakan Sistem Elektronik