Data tersebut dikumpulkan melalui RSUD dan puskesmas yang ada di kabupaten berjuluk Lansek Manih ini. Sepanjang 2015 lalu, jumlah kasus terbanyak tercatat di kecamatan Sijunjung berjumlah 47 kasus, dan di kecamatan Muaro Bodi berjumlah 20 kasus, selanjutnya kecamatan Lubuk Tarok sebanyak 11 kasus.
Karenanya, Dinas Kesehatan Kabupaten Sijunjung kembali mengajak seluruh masyarakat untuk pro aktif memberantas sarang nyamuk di lingkungannya. Langkah ini diharapkan dapat mencegah menyebarkan penyakit DBD selama musim hujan, menyusul meningkatkan warga di Kabupaten Sijunjung yang terjangkiti penyakit ini.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sijunjung dr. Edwin Suprayogi M.Kes beberapa waktu lalu mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan segala upaya untuk mengantisipasi mencegah bertambahnya jumlah korban yang terjangkit DBD. Upaya tersebut di antaranya dengan mengeluarkan surat edaran oleh dinas kesehatan, pemda dan tiap-tiap UKS serta melakukan penyuluhan langsung melalui radio dan puskesmas keliling.
Akan tetapi hal tersebut belum berjalan secara efisien dan tepat guna, karena pada dasarnya masyarakat itu sendiri harus lebih meningkatkan kesadaran untuk menciptakan ingkungan rumah yang sehat dan bebas dari jentik nyamuk.
“Kami dari Dinas Kesehatan Kabupaten Sijunjung berharap dengan bersama-sama memberantas sarang nyamuk di saat musim hujan, masyarakat dapat menekan adanya ancaman peningkatan kasus DBD di daerah Kabupaten Sijunjung, “ ujarnya.
Pihaknya juga menjelaskan, jika hanya melakukan pengasapan atau fogging saja, hal tersebut hanya membunuh nyamuk berukuran dewasa saja, sementara jentiknya atau bakal nyamuk dewasa masih hidup.
“Jadi selain melakukan fogging atau pengasapan, kami juga menghimbau warga melakukan 3M yakni menutup, menguras serta menimbun tempat-tempat yang menyimpan air dan bisa digunakan nyamuk untuk berkembang biak, sehingga jentik nyamuk tersebut juga tidak bisa hidup,” jelasnya.
Edwin menuturkan bahwa tugas menjaga kebersihan lingkungan bukan hanya tanggung jawab pemkab saja, tetapi juga seluruh elemen masyarakat, sehingga perlu adanya komitmen bersama dalam mengelola wilayahnya masing-masing dengan cara bergotong royong untuk memberantas sarang nyamuk.
“Lebih baik mengantisipasi sebelum terjangkit kasus DBD dengan kegiatan kerja bakti atau gotong royong di lingkungannya masing-masing selama satu jam dalam satu minggu untuk membersihkan lingkungan sekitar disamping melakukan 3M tadi,” tukasnya. (h/ogi)