Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Pelaksana Musda, Yulman Hadi. Acara akan digelar di Hotel Pangeran Beach, Padang. Musda tersebut didasari Petunjuk Pelaksana Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar No: Juklak-4/DPP/GOLKAR/XII/2015 tentang Perubahan Juklak-3/DPP/GOLKAR/XI/2015 tentang Penyelenggaraan Musyawarah-musyawarah Partai Golongan Karya di daerah, tertanggal 11 Desember 2015.
“Juklah Musda ini, telah ditindaklanjuti DPD Partai Golkar Sumbar dalam rapat pleno pada 26 Desember 2015 tentang dihelatnya Musyawarah Daerah IX Partai Golkar Provinsi Sumatera Barat. Adapun tema Musda IX ini adalah ‘Solid Terkonsolidasi, Efektif Mengemban Misi, Berjaya Kala Pemilu’,” ujarnya, Minggu (3/1).
Ditegaskan Yulman, pelaksanaan Musda IX ini bukanlah tergesa-gesa atau sengaja dipercepat. Semuanya digelar seiring dengan terbitnya perubahan Juklak-4/DPP/GOLKAR/XII/2015 yang menyebutkan, Musda Provinsi diselenggarkan pada Desember 2015 sampai Februari 2016. Sehingga, terang Yulman, pelaksanaaan konsolidasi organisasi mulai dilakukan di tingkat provinsi.
“Jika mengacu pada Juklak-3/DPP/GOLKAR/XI/2015, memang pelaksanakan Musda provinsi diselenggarakan pada 1 Juni 2016 sampai dengan 30 Juli 2016, sehingga konsolidasi bisa dari tingkat lurah/nagari lalu berjenjang sampai provinsi. Karena terjadi perubahan, tentu kita harus patuh pada keputusan DPP,” tegas Yulman.
Ia juga mengimbau kader dan pemegang hak suara, untuk komit menyukseskan pelaksanaan Musda IX Partai Golkar Provinsi Sumatera Barat, sehingga lonsolidasi organisasi bisa berjalan dengan baik dan akhirnya bisa berkontribusi untuk kesejahteraan dan pembangunan masyarakat.
Kubu AL Pertanyakan
Terpisah, Ketua DPD Golkar versi Agung Laksono (AL) Yan Hiksas, mempertanyakan dasar hukum untuk dilaksanakan Musda tersebut karena kedua kubu Golkar tidak punya SK. Ia juga mengatakan, meskipun SK pihak AL sudah dicabut, namun pemerintah tidak melarang untuk berkumpul.
“Kalau mereka melaksanakan Musda itu haknya, namun status hukumnya apa,” ujarnya mempertanyakan, Minggu (3/1) malam.
Namun demikian, pihaknya tetap mendorong pelaksanaan Musda yang akan dilaksanakan. Ia berharap Musda tersebut berjalan dengan trasparan, demokratis, dan benar-benar mendengarkan aspirasi masyarakat.
“Kita juga mengakui bahwa Golkar kalah telak pada pilkada kemarin, dan dengan kalahnya Golkar perlu dilakukan perbaikan serta evaluasi,” ulasnya.
Ia menjelaskan, kekalahan Partai Golkar kali ini luar biasa. untuk itu perlu dilakukan pengkajian ulang, dan evaluasi agar Golkar kembali berjaya di Sumbar. “Pada pilgub calon kita kalah, di Pasaman juga kalah, di Agam juga kalah bahkan yang menang itu independen, dan beberapa kabupaten lainnya,” pungkasnya.
Ketika ditanyakan terkait kekalahan Golkar pada pilkada kali ini ada hubungannya dengan terbelahnya partai berlambang beringin ini, ia menyangkal dan mengatakan suatu partai dikatakan menang karena berhasil mengantarkan calonnya duduk menjadi kepala daerah dengan kerja sama yang baik. (h/rel/mg-rin)