Bibit-bibit tersebut , sepenuhnya akan disediakan oleh Balai Benih Ikan (BBI) dinas Pertanian dan Kehutanan Kota Sawahlunto.
“Ini adalah salah satu bentuk strategi kita, dalam menyangga kebutuhan konsumsi ikan, serta meningkatkan produksi ikan masyarakat, termasuk menumbuhkan ekonomi dari sektor budidaya ikan perairan darat,” kata Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan Sawahlunto, Hilmet kepada Haluan.
Baca Juga : RSUD Lubuk Basung Siapkan 10 Tenaga Medis Penyelenggara Vaksinasi Covid-19
Untuk menerima bibit itu nantinya, masyarakat wajib membentuk kelompok budidaya ikan kolam atau sungai dengan mengajukan permohonan bantuan bibit gratis ke pihak pemerintah desa maupun kelurahan setempat.
Dari desa atau kelurahan permohonan itu akan diteruskan ke BBI, setelah memastikan data anggota kelompok serta lahan yang tersedia, yang selanjutnya pihak BBI akan memberikan rekomendasi terkait kelayakan kolam atau peraiaran itu dan kemudian menentukan jumlah kebutuhan benih yang disetujui untuk diberikan.
Baca Juga : Akhir Minggu, Museum Rumah Kelahiran Buya Hamka di Agam Semakin Diminati
“Memenuhi target 300 ribu benih ikan gratis itu, kita dibantu dari Kementrian Kelautan dan Perikanan RI melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2016 dengan total dana sebesar Rp904 juta,” sebutnya.
Dana tersebut lanjutnya, akan digunakan untuk membenahi kolam milik BBI dan kolam kolam milik kelompok masyarakat yang dinilai mampu berproduksi dengan baik yang didukung tata kelola serta ketersediaan air yang dibutuhkan.
Baca Juga : Pohon Tumbang di Tiku, BPBD Agam Lakukan Pembersihan
Sementara itu Kabid Peternakan dan Perikanan Heri Sutrisno menyebutkan, saat ini yang juga menjadi kendala pihaknya dalam pengembangan budidaya ikan tersebut adalah tingginya harga beli pakan ikan di tingkat pengecer, pihaknya akan mencoba melakukan pengembangan dengan memanfaatkan pakan ikan, dimana masyarakat membeli pakan tersebut dikisaran Rp9 ribu sampai Rp 10 ribu per kilogramnya.
Padahal, idealnya dengan kondisi ikan saat sekarang harga pakan ikan itu di kisaran Rp6 ribu perkilonya. Untuk mensiasatinya sebut Heri, pihaknya akan mencoba memanfaatkan pakan ikan alami, dengan menggunakan atau memanfaatkan limbah- limbah seperti ampas tahu, ikan kering dan lainnya sebagai bahan baku produksi pakan ikan, yang diharapkan mampu menekan harga pakan yang cukup tinggi tersebut.
Baca Juga : Harga Cabai Rawit di Lubuk Basung Tembus Rp80 Ribu Perkilogram
“Kita juga, akan memaksimalkan instalasi pengolahan pakan yang ada di BBI Muarokalaban, sehingga biaya proses produksi pembenihan bisa diperkecil dan benih yang dihasilkan juga lebih banyak, dan peluang masyarakat mendapatkan bibit gratis akan semakin besar,” terangnya. (h/mg-rki)