BPBD Pasaman dibantu BPBD Provinsi Sumbar, turun titik-titik potensi bencana tersebut bersama Kapolres Pasaman, AKBP Agoeng SW, Kepala Dinas Kehutanan Pasaman, Yozarwardi, menggunakan helikopter.
Kepala BPBD Pasaman, M. Sayuti Pohan menyebutkan, BPBD dan pihak-pihak terkait turun menggunakan helikopter untuk mengambil potret udara titik-titik kantong air yang dapat menyebabkan bencana banjir bandang.
Baca Juga : Safari Jumat, Kapolsek Tilatang Kamang Bagikan Nasi Kotak
“Ada dua kecamatan yang kami pantau, yakni Lubuk Sikaping dan Panti. Kami menemukan sejumlah titik kantong air di dua kecamatan itu, yang diduga dapat menimbulkan banjir dan tanah longsor. Nanti, hasil potret udara ini kami evaluasi dan analisis,” terangnya.
Inspeksi dari udara tersebut, kata M. Sayuti Pohan, nantinya akan dilanjutkan dengan membentuk tim untuk mengetahui titik atau kordinat kantong air. Nanti dapat disimpulkan apakah kantong air itu berpotensi terjadinya banjir. Analisis itu nantinya juga dapat memprediksi sebesar apa dampak yang ditimbulkan oleh bencana itu.
Baca Juga : Rumah Tahfidz Quran Al Hajjar Pessel Diresmikan
Pengambilan potret udara itu, kata M. Sayuti Pohan, untuk meminimalisir dampak bencana alam, seperti banjir dan tanah longsor. Oleh karena itu, pihaknya memantau kantong air atau embung yang ada di wilayah perbukitan di dua kecamatan itu.
Saat memantau titik kantong air dari udara, tim gabungan tersebut juga melihat sejumlah titik hutan yang telah gundul.
Baca Juga : Jembatan Putus Akibat Banjir, Warga Kampung Salak Jalamu Pessel Terisolasi
Ia menambahkan, berdasarkan perkiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), potensi curah hujan yang cukup tinggi akan terjadi pada Januari hingga beberapa bulan ke depan.
Dengan kondisi demikian, semua pihak mesti mengambil tindakan antisipasi sejak dini untuk menghadapi bencana seperti banjir bandang dan tanah longsor. (h/col)
Baca Juga : Pasien Sembuh Covid-19 di Sumbar Mencapai 23.934 Kasus