Dayat (26) salah seorang pengunjung mengatakan, sesaat setelah ia keluar dari RRI Paru RSUP DR M Djamil, seorang perempuan datang ke dekatnya dan menawarkan rokok di dalam tasnya. Sontak hal itu membuatnya kaget karena tidak sepatutnya ada rokok di lingkungan rumah sakit.
“Pedagang rokoknya tidak seperti pedagang yang biasa ditemui di jalan raya. Mereka hanya menenteng tas pinggang, lalu berhenti di dekat saya dan menawarkan rokok. Ini tentu tidak baik karena rumah sakit harus steril demi kesembuhan pasien. Terlebih ini adalah rumah sakit rujukan nasional,” ucapnya, Senin (4/1).
Baca Juga : Terdampak Pandemi Covid-19, Angka Pernikahan di Kota Padang Turun 10 Persen
Berdasarkan pantauan Haluan di beberapa lokasi di lingkungan rumah sakit tersebut, memang ditemukan beberapa orang pedagang asongan yang menawarkan rokok dalam tasnya secara diam-diam. Bukan itu saja, beberapa pengunjung rumah sakit juga ada yang mencuri kesempatan mengisap rokok di titik-titik yang jauh dari pantauan petugas pengamanan rumah sakit.
Namun, saat salah seorang pedagang itu ditanyai mengapa sampai menjual rokok di lingkungan rumah sakit, ia malah lari terbirit-birit sebelum sempat memberikan alasan. Sedangkan saat seseorang tengah merokok di dekat Bangsal Anak, ia malah mengaku mengetahui perihal larangan merokok.
Baca Juga : Masa Reses DPRD Padang, Irawati Meuraksa Siapkan Program Tepat Guna untuk Masyarakat
“Anak saya sendirian di kamarnya, tengah dirawat, tidak mungkin saya merokok keluar lingkungan rumah sakit,” ucapnya santai.
Mengenai masalah ini, Pejabat Pemberi Informasi dan Dokumentasi (PPID) RSUP DR. M. Djamil Padang, Gustavianof mengaku kaget dengan informasi tersebut. Karena sepanjang yang ia ketahui, lingkungan rumah sakit itu telah disterilkan dari segala jenis aktifitas berdagang asongan.
Baca Juga : Ada Perbaikan Pipa Perumda AM Kota Padang di Lubuk Minturun, Siap-siap Tampung Air!
“Pedagang asongan jenis apapun sudah kami larang semua. Buktinya tidak ada satupun dari mereka yang menggelar lapak di lorong-lorong rumah sakit seperti yang sudah-sudah. Saya baru tahu ada pedagang yang menjual rokok dengan modus menyimpannya dalam tas. Saya pikir para pedagang itu masuk ke lingkungan rumah sakit saat jam bezuk,” jelasnya.
Berdasarkan informasi ini, Gustavianof langsung meminta koordinator keamanan RSUP DR. M. Djamil untuk melacak keberadaan pedagang rokok dan langsung memberi tindakan pengusiran dari lingkungan rumah sakit.
Baca Juga : Tanaman Hias Jenis Keladi Paling Banyak Dicari Emak-emak di Padang
“Saat ini rumah sakit M. Djamil punya 40 personel keamanan, rencananya akan ada penambahan sebanyak 20 personel lagi tahun ini. Kami harapkan dengan penambahan personel ini akan membuat kenyamanan dan keamanan rumah sakit lebih baik lagi ke depannya,” tukasnya. (h/mg-isq)