Hal itu disebabkan masih kurangnya peralatan berat yang dapat membantu proses pembersihan puing.
Selain itu, pemerintah juga belum memberikan informasi jelas terkait insiden yang menelan nyawa sembilan orang tersebut.
Baca Juga : Sri Mulyani: Joe Biden Bawa Harapan Pemulihan Ekonomi Dunia
“Kami belum melihat adanya bantuan apapun dari pemerintah,” kata seorang sukarelawan bencana alam, Kanarjit Kangujam, pada Reuters.
Juru bicara Kementerian Dalam Negeri India, Singh Dhatwalia, mengatakan pada Wall Street Journal situasi itu tengah terus diawasi.
Baca Juga : Pelantikan Presiden AS, Jokowi Ucapkan Selamat pada Joe Biden
PM India Narendra Modi dikatakan terus mengawasi secara aktif situasi pascagempa, setelah membicarakan itu dengan pemda setempat.
Narendra melalui Twitter sudah mengatakan bahwa dirinya telah menghubungi otoritas Imphal, yang menjadi pusat gempa berkekuatan 6,7 Richter itu.
Baca Juga : Joe Biden Wajibkan Pemakaian Masker di Semua Gedung Federal
Sedangkan, tim SAR masih berjuang menemukan korban selamat yang tertimbun puing bangunan yang roboh, meski belum pasti berapa banyak yang hilang.
Seperti di Panci Penggorengan
Baca Juga : Distribusi Dihentikan, Vaksin Corona Moderna Sebabkan Alergi Parah
Gempa bumi yang mengguncang sebelah timur laut India dikatakan telah membuat warga merasa seperti dilempar. Saat gempa berkekuatan 6,7 skala Richter itu mengguncang daerah Imphal, India, Senin (4/1/2016) dini hari, warga masih terlelap tidur.
Gempa itu dikatakan sampai merobohkan plafon dan tangga bangunan, dari gedung, rumah, hingga pertokoan. “Rasanya seperti dilempar-lempar di panci penggorengan,” kata seorang saksi mata, Joy Thanglian, kepada Reuters.
Disebutkan goncangan itu menelan nyawa sembilan orang, namun yang diakui otoritas setempat pada Wall Street Journal adalah enam orang.
“Ini adalah gempa terbesar yang pernah kami rasakan di Imphal,” ucap seorang petugas tim SAR, Kanarjit Kangujam, melalui telepon.
Korban cedera yang dikatakan mencapai ratusan orang telah mendapat perawatan di rumah sakit, namun tak ada yang kondisinya hingga kritis.
Gempa yang menghancurkan bangunan ini pun memutus hubungan telekomunikasi dan listrik di beberapa tempat terpencil di daerah itu. (h/trn)