“Tiga hari kita kerja dengan eselon satu, Rp 4,3 triliun dapat kita hemat,” kata Amran di Jakarta, Senin, 4 Januari 2016.
Pengalihan fokus anggaran ini dilakukan untuk kegiatan yang dianggap kurang efektif. Penghematan ini didapat dengan memangkas anggaran untuk pembangunan gedung baru, pembelian laptop, kendaraan, dan alat tulis. Kelebihan anggaran ini akan difokuskan untuk meningkatkan produktivitas pangan.
Baca Juga : BPS Sebut Ada Dua Provinsi yang Penduduk Perempuannya banyak dari Laki-laki
Menurut Amran, anggaran ini akan digunakan untuk meningkatkan program dan kegiatan komoditas strategis. Komoditas strategis ini adalah padi, jagung, kedelai, gula, daging sapi, cabai, dan bawang merah. Program ini dilakukan untuk percepatan swasembada, peningkatan produksi, dan produktivitas.
Anggaran juga akan dialihkan untuk pembangunan infrastruktur. Infrastruktur yang dimaksud berupa pembangunan embung, dam parit, penyimpanan jangka panjang (long storage), sumur tanah dangkal, dan sumber air lainnya. Pengadaan ini akan dibuat 3.500 unit dengan anggaran sebesar Rp 350 miliar.
Baca Juga : Bareskrim Polri Turun Selidiki Banjir Kalsel, Ini Ternyata Penyebabnya
Selain itu, refungsi dana juga akan dipakai untuk pembangunan sawah baru sebanyak lebih dari 200 ribu hektare, pengadaan 50 ribu sapi indukan, dan pembelian 100 unit alat dan sistem mesin pertanian.
IB 3 Juta Sapi
Baca Juga : Sensus Penduduk 2020, BPS: Meski Lambat, Ada Pergeseran Penduduk Antarpulau
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian Hari Priyono mengatakan pada 2016 kementerian akan melakukan inseminasi buatan untuk 3 juta sapi di seluruh Indonesia. Menurut dia, dengan melakukan inseminasi buatan, jumlah dan kualitas sapi di Indonesia akan meningkat.
“Di Jawa Timur hampir 70 persen sudah inseminasi buatan, di sana kalau kurban mana ada sapi impor. Itu semua hasil inseminasi,” kata Hari di Jakarta, Senin, 4 Januari 2016.
Baca Juga : Polri Imbau Masyarakat Hati-hati dengan Penipuan Berkedok Investasi
Hari mengatakan saat ini di Indonesia, jumlah sapi yang diinseminasi baru 30 persen dari keseluruhan jumlah sapi. Persentase ini jauh lebih kecil dibandingkan denggan di Jawa Timur. Hari menargetkan di tahun 2016, inseminasi sapi dapat ditingkatkan hingga 50 persen.
Menurut Hari, sapi hasil inseminasi buatan juga lebih bagus dari sisi kualitas. Ia mengatakan di Jawa Timur banyak sapi-sapi yang besar yang merupakan hasil inseminasi. Selain inseminasi buatan, Kementerian Pertanian juga melakukan pengalihan anggaran untuk menambah indukan sapi sebanyak 15 ribu ekor. Untuk itu, Kementerian menyiapkan dana Rp 450 miliar. (tem)