“Selama 2015, Kecamatan Pariaman Utara sudah mulai menanami singkong seluas empat hektare di dua desa yang berbeda yang kemudian langsung dijual ke berbagai daerah di Sumbar,” kata Sekretaris Dinas Pertanian Kota Pariaman Dewi Sastra, di Pariaman, Selasa (5/1).
Menurut dia, jika masyarakat setempat serius dalam usaha tersebut, maka Kota Pariaman bisa menjadi daerah penghasil singkong di Sumbar.
Dalam kurun waktu satu tahun terakhir, Kecamatan Pariaman Utara bisa menghasilkan enam ton singkong yang siap dijual ke berbagai daerah seperti Kota Payakumbuh dan Bukittinggi.
“Kita juga mengapresiasi langkah yang dilakukan oleh Camat Pariaman Timur bersama masyarakat setempat dalam hal penanaman singkong yang sudah di jual ke berbagai daerah di Sumbar,” katanya.
Selain itu pemerintah daerah juga mengajak dan mengimbau masyarakat untuk mengajukan proposal permohonan bantuan bibit singkong ke Dinas Pertanian.
Menurutnya perekonomian masyarakat jauh akan lebih berkembang apabila usaha singkong tersebut diolah sendiri kemudian dipasarkan dalam bentuk kuliner seperti kerupuk ubi dan sejenisnya.
“Masyarakat bisa memperoleh keuntungan yang jauh lebih besar jika dibandingkan menjual bahan mentahnya ke daerah lain,” jelasnya.
Terpisah Camat Pariaman Timur, Yakirman, mengatakan, pada 2016 pemerintah setempat akan kembali menanami dua hektare singkong di daerah itu.
“Prospek usaha singkong ini sangat menjanjikan, oleh karena itu masyarakat terus kita ajak untuk menanami ubi kayu sebagai mata pencarian mereka,” kata dia.
Dikatakanya, untuk Kecamatan Pariaman Timur terdapat 84 hektare lahan tidur yang siap difungsikan oleh masyarakat.
Untuk mendukung percepatan perkembangan perekonomian masyarakat, pemerintah setempat berencana membeli mesin gilingan untuk memproduksi ubi kayu menjadi bentuk makanan lainya.
“Harga mesin gilingan tersebut Rp10 juta, jika sudah ada kita akan lebih mudah untuk memproduksi makanan dalam bentuk lain sehingga pemasaranya pun akan lebih bervariasi,” tambahnya. (h/ans)