Erick datang ke Istana Negara dengan ditemani auditor dari Price Waterhouse Cooper. Bertemu dengan Jokowi, Erick memaparkan hasil gelaran Piala Presiden yang memunculkan Persib Bandung sebagai juara.
“Seperti yang kita janjikan, setelah Piala Presiden selesai kita harus laporkan keuangannya. Nah, keuangannya diaduit oleh PWC, ini Pak Lok Budianto dari PWC sebagai auditor,” ucap Erick yang adalah bos Mahaka Grup, sebagai penyelenggara Piala Presiden Selasa, (5/1).
Baca Juga : Drama Lima Gol, MU Akhirnya Menang 3-2 atas Liverpool
“Alhamdulillah masih ada sisa dana Rp 1,5 M lebih dari total Rp 45 miliar di mana dari pemasukan juga sudah ambil pajak penghasilan dan PPN kurang lebih Rp 6 M. Negara juga mendapat pemasukan sisa Rp 1,5 dari kelebihan ini,” lanjut pengusaha yang juga menjabat Presiden Inter Milan itu.
Soal peluang digelarnya Piala Presiden jilid kedua, Erick tak mau berkomentar banyak. Sebagai penyelenggara turnamen, Mahaka disebutnya siap jika nantinya kembali menggelar event tersebut. “Sesuai arahan Presiden mungkin di kemudian hari akan ada Piala Presiden lagi kita belum tahu. Saya rasa hasilnya senang karena memang baik dan secara audit juga transparan dan terbuka kan? Laporan ini juga ada di Sekneg (Sekretaris Negara) nanti, silakan saja,” ucapnya lagi.
Baca Juga : Perburuan Kylian Mbappe, Real Madrid Dikabarkan Mundur
Tak sekadar dapat untung, gelaran Piala Presiden juga dinilai sukses dalam hal penyelenggaraan. Turnamen itu dapat rating televisi yang tinggi, digelar dengan transparan dan tanpa pengaturan skor. Demikian diungkapkan Ketua Komite Pengawas Piala Presiden, Maruarar Sirait. Meski menilai Piala Presiden berjalan sukses, Maruarar tak menyangkal kalau dalam beberapa hal evaluasi harus tetap dilakukan.
“Pertama soal transparansi, kedua soal fairplay juga dievaluasi. Bagaimana harus dipertahankan tak ada pengaturan skor, wasitnya tegas tak bisa dibeli. Ketiga, itu jadi ajang prestasi. Banyak ditemukan bibit unggul dalam piala presiden kemarin. Dan keempat tentang ekonomi kerakyatan banyak ditemui pedagang kaki lima dan asongan,” papar Maruarar di depan wartawan.
Baca Juga : AC Milan Kalah dari Atalanta, Ibrahimovic Merasa Terisolasi
“Dapat laporan dari TV ratingnya tinggi sekali itu jadi hiburan masyarakat. Itu olahraga, sportivitas. Berjalan dan prestasinya luar biasa. Juga diminta koordinasi dengan Pak Teten (Masduki, Kepala Staff Kepresidenan) untuk persiapkan Piala Presiden di tahun itu dengan beberapa hal kekurangan kita harus diperbaiki di waktu yang akan datang,” lanjut dia.
Sama seperti Erick, Maruarar belum bisa mengonfirmasi soal rencana dihelatnya lagi Piala Presiden. Dalam kesempatan bertemu dengan Jokowi, tidak juga dibahas soal pembekuan PSSI yang hingga kini masih terus berjalan.
Baca Juga : Hajar Fortuna, Ajax Makin Perkasa di Puncak Klasemen Liga Belanda
“Kalau kemaren kita kan memulai itu bulan Agustus, nanti kita akan persiapkan secara utuh. Tentu ada beberapa hal catatan yang perlu kita perbaiki supaya lebih baik lagi, supaya lebih banyak pesertanya, bagaimana bisa lebih banyak lah itu berkoordinasi dengn semua pihak ya. Dari Menpora dari semua pihak mendukung. Dukungan semua pihak dari klub klub dari sponsor dari auditor, jadi kerjanya itu enak lah.” (h/dtc/mg-san)