Ibu muda beranak dua, yang sehari-hari bekerja sebagai ibu rumah tangga ini, pertama kali ditemukan oleh adik kandungnya Sandri (17) tengah tergantung di plafon (loteng) rumah orang tuanya yang berada di sebelah rumah kediamannya.
Dari data yang dihimpun Haluan di Mapolsek Singkarak terungkap, menjelang Subuh sekitar pukul 3.30 WIB, Sandri yang tinggal serumah dengan korban terbangun dari tidurnya setelah mendengar anak korban menangis. Tak tenang dengan suara tangisan itu, Sandri lalu bangun dan menghampiri keponakannya itu. Namun dirinya tak melihat kakaknya bersama anak-anaknya.
Baca Juga : Pasien Sembuh Covid-19 di Sumbar Mencapai 24.080 Kasus
Melihat hal itu, Sandri yang merupakan siswi di sebuah SMA di Solok ini, lantas berinisiatif mencari kakaknya ke rumah sebelah yang merupakan rumah orang tuanya, yang kebetulan kosong karena keluarganya menempati rumah yang satu lagi. Namun Sandri kaget bukan kepalang, ketika melihat melalui lombang dinding yang terbuat dari seng, kakaknya tergantung di flapon rumahnya, sementara pintu rumah itu terkunci dari dalam.
Melihat hal itu gadis ABG ini langsung kembali ke rumah untuk membangunkan suami korban Yance Syahputra yang masih tertidur lelap. Tanpa pikir panjang mereka langsung mendobrak pintu yang terkunci dari dalam itu dan menurunkan korban dari tali gantungan dengan cara memutus tali yang merupakan kain gorden jendela. Jenazah korban kemudian diletakkan di atas kasur.
Baca Juga : Kasus Positif Covid-19 di Sumbar Bertambah 112 Orang
Dalam suasana kebingungan, keduanya lantas membangunkan warga yang ada di sekitar rumah mereka. Mendengar kejadian itu, warga setempat langsung berhamburan dan mendatangi rumah korban. Aparat Polsek Singkarak di bawah komando Kapolsek AKP Muzhendri SH yang mendapat informasi adanya warga gantung diri ini, langsung mendatangi rumah korban dan melakukan olah TKP.
Kapolres Solok Kota AKBP Tommy Bambang Irawan melalui Kapolsek Singkarak AKP Muzhendri menyebutkan, setelah dilakukan visum terhadap jenazah korban oleh dr Hilda dari Puskesmas Singkarak, pihaknya tidak menemukan adanya unsur kekerasan dan penganiayaan terhadap jenazah korban. “Dari hasil visum sementara, memang tidak ditemukan unsur kekerasan dalam kejadian ini, tapi kita akan kembangkan apa penyebab gantung dirinya korban,” ujar AKP Muzhendri didampingi kanit Reskrim IPDA Satrialis.
Baca Juga : Pengurus HIPMI 3 Daerah Dilantik Serentak di Payakumbuh
Sementara suami korban Yance Syahputra yang sehari-hari bekerja sebagai tukang ojek ini, ketika ditanyai oleh pihak kepolisian terlihat masih syok oleh kejadian yang menimpa istrinya. Dari keterangan sementara kepada pihak petugas, pihaknya mengaku tidak mengetahui penyebab kenapa istrinya nekad mengakhiri hidup dengan cara tragis. “Dari pengakuan sementara, selama ini mereka akur-akur saja, alias tidak pernah ribut. Namun kita tetap akan mengembangkan penyelidikan kasus ini, termasuk meminta keterangan dari warga yang menjadi tetangga korban,” jelas Muzhendri. (h/ndi)