TANAH DATAR, HALUAN — Meskipun pemerintah pusat telah mengakhiri program Inseminasi buatan (IB) atau yang dikenal dengan kawin suntik, namun Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Tanah Datar tahun ini tetap memprogramkan IB tersebut. Program yang berpihak pada masyarakat itu untuk percepatan peningkatan pendapatan masyarakat petani Tanah Datar.
“Pemerintah pusat pada tahun 2015 lalu terakhir melaksanakan program itu, kita di Tanah Datar tetap melakukannya dengan sumber dana APBD daerah dan di Sumbar satu-satunya Kabupaten Tanah Datar yang melakukannya karena program kawin suntik yang menggunakan bibit unggul ini bertujuan untuk percepatan perkembangan ternak sapi, kerbau dan kambing masyarakat,” sebut Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Tanah Datar, Ir Daryanto Sabir, M.Si Dt Majo Sinaro kepada Haluan di ruang kerjanya, Rabu (2/3) menerangakan.
Dikatakan, alasan program IB atau kawin suntik itu tetap dilanjutkan Dinas Peternakan dan Perikanan Tanah Datar juga karena sistem kawin alam pada ternak masyarakat tidak efektif, itu disebabkan karena masyarakat peternak tidak selalu memiliki hewan pejantan. Sebelum tahun 2016 program itu telah diluncurkan pusat yang dinamakan gerakan birahi inseminasi buatan (GBIB) yang diberikan kepada masyarakat secara gratis, namun tahun itu GBIB itu tidak ada lagi dari pusat dan Tanah Datar tetap melanjutkannya yang juga gratis agar masyarakat bisa terbantu melalui dana APBD Kabupaten Tanah Datar 2016, sebut Daryanto Sabir mantan Kadis Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Tanah Datar yang juga pernah mengabdi selama 20 tahun diberbagai instansi Pemerintah Kota Padang
“Tahun ini kita fokus kepada IB sapi dengan bibit unggul dan saat ini yang ada untuk sapi simental, kita harapkan kebutuhan ini bisa terpenuhi untuk masyarakat secara kontinyu. Untuk penyakit sapi saat ini, alhamdulillah tidak ada yang menonjol dan dapat diatasi oleh masyarakat atas arahan dari petugas yang menangani kesehatan hewan dan di Tanah Datar kita memiliki sembilan orang dokter hewan,” sebut Daryanto Sabir, Kadis Peternakan dan Perikanan yang menjabat sejak 10 Februari 2015 mengungkapkan. (h/fma)