PADANG, HALUAN—Komplek Iwapi terdiri dari Blok A, B,C dan D akan disulap jadi terminal.
Rencana ini sudah ada semenjak lima tahun terakhir, namun realisasinya tak jelas kapan terwujud.
Baca Juga : Cara Mengatasi Bau Mulut, Banyak Minum Air Putih saat Berbuka
Menurut Wakil Walikota Padang Emzalmi dalam satu kesempatan Kemarin (3/2) kepada wartawan, terminal di Kota Padang itu satu paket.
Mulai dari terminal Tipe A Anak Aia yang akan beroperasi 2017, pangkalan angkot Pasar Raya Padang yang sudah beroperasi dan rencana pembangunan terminal Iwapi.
Baca Juga : Hadiri Wirid di Perumda AM Padang, Hendri Septa Ajak Tingkatkan Kepedulian
“Terminal Iwapi itu satu paket juga dengan Sentral Pasar Raya Padang. Namun, Terminal Iwapi ini ada beberapa kendala yang kita hadapi di lapangan,”jelas Emzalmi.
Ia menambahkan, pihak SPR tidak ada kendala lagi. Tinggal bagaimana keputusan yang diambil sesuai dengan apa yang diinginkan oleh pedagang.
Baca Juga : Pemko Padang Gelar Bimtek PPRG Tahun 2021
Sebelumnya Terminal Iwapi ini akan dibangun oleh Sentral Pasar Raya (SPR), namun terkendala masalah lahan. Pedagang yang sudah menempati selama 35 tahun tidak mau pindah kalau kejelasan tidak ada.
SPR mau menampung pedagang, namun harus sesuai dengan jenis dagangan yang dijual.
Baca Juga : Pandemi Belum Reda, Warga Padang Takut Berobat ke Puskesmas
Pemko dan pedagang hingga hari ini belum ada kata kesepakatan.
Menurut salah seorang pedagang Blok A Pasar Raya Padang, Baren pedagang sandal, apa yang diusulkan oleh Pemko tidak sesuai dengan pedagang.
Karena, pedagang disuruh menempati SPR dengan ketentuan pembayaran yang bagi pedagang cukup berat.
“Musyawarah sudah sering, tetapi tidak ada kesepakatan hingga hari ini. Kalau kami mau saja pindah, tapi apakah Pemko dan SPR setuju dengan apa yang kami usulkan,”tutur Baren.
Baren menambahkan, misalnya SPR mau memberikan satu petak tokonya di SPR. Untuk pedagang sepatu yang cukup besar ,itu tidak akan cukup.
“Belum untuk pedagang besi. Itulah sampai saat ini belum ada kata sepakat,”tuturnya lagi.
Hal yang sama juga dikatakan oleh Izal, pedagang elektronik Blok B. Ia mengaku tidak masalah kalau ada solusi yang tepat. Karena bagi pedagang bagaimana pembeli dan pedagang bertemu saja sesering mungkin. (h/ows)