PADANG, HALUAN — Semen Padang harus menerima kenyataan pahit tersingkir di babak penyisihan Piala Gubernur Kalimantan Timur. Tentunya Nil Maizar kembali ke Padang membawa sejumlah Pekerjaan Rumah (PR) besar yang harus diselesainkanya sebagai persiapan menghadapi Indonesia Super Kompetisi yang rencananya akan digelar pada April mendatang.
Dari tiga pertandingan babak penyisihan grup C Piala Gubernur Kalimantan Timur, Semen Padang hanya berhasil meraih tiga poin dari tiga pertandingan. Anak asuh Nil Maizar hanya sanggup menang dari Surabaya United dengan skor 1-0 dan dua pertandingan lainya kalah dari Persiba dengan skor 1-2 dan dari tim amatiran PON Kaltim dengan skor 1-0.Dari tiga pertandingan tersebut Semen Padang hanya mampu menjaringkan dua gol dan kebobolan dengan tiga gol.
Baca Juga : PSSI Gelar Vaksinasi Tahap Kedua untuk Peserta Piala Menpora
“Kami akan lakukan evalusi. Seperti disebutkan dulu, Piala Gubernur Kaltim jadi momen persiapan sekaligus melihat kapasitas seluruh pemain termasuk asing jelang kompetisi domestik,” ujar Suranto, manajer Semen Padang, seperti dikutib dari bola.com.
Lini depan tetap menjadi permasalahan terbesar bagi Semen Padang, bahkan permasalahan ini semenjak Piala Jenderal Sudirman. ketidak adaanya stiker yang bertipe sebagai predator di kotak penalti adalah sumber utamanya, oleh sebab itu sejumlah skema permainan Semen Padang seperti terputus, karena tidak adanya penyelesaian akhir dari seorang striker.
Baca Juga : Timnya Dikalahkan MU 1-3, Jose Mourinho Malah Ngambek
Setelah selesai Piala Jenderal Sudirman Semen Padang mencoba mendatangkan pemain asing asal Brasil yaitu Taffarel, namun sayangnya dia masih belum bisa berkontribusi banyak. Kalau dilihat Taffarel lebih banyak bermain sebagai pemain tengah.
Selain itu, mental pemain ketika tertinggal perlu dibenahi oleh Nil Maizar. Jika dirujuk kembali ke Piala Jenderal Sudirman, bagaimana jika sudah tertinggal Semen Padang seolah sulit untuk bangkit, selain itu para pemain terburu-buru dalam bermain, sehingga banyak peluang emas yang mestinya menjadi gol gagal di manfaatkan selain itu, pemain Semen Padang seolah terpaku dengan penyerangan dan ketika mendapat serangan balik mereka tidak siap.
Baca Juga : Milan Atasi Parma, Ibrahimovic Diusir dari Lapangan
Hal itu bisa terlihat saat laga melawan tim PON Kaltim kemarin. Bagaimana gol dari Tim PON Kaltim berawal dari serangan balik yang cepat dan sejumlah peluang lainya. Untuk masalah striker, tentunya sudah sepantas dan selayaknya Semen Padang untuk mencari tambahan striker murni yang memiliki gaya bermain ngotot, jika hanya mengandalkan pemain yang ada saat ini tentunya akan sangat sulit bagi Semen Padang untuk bersaing di Indonesia Super Kompetisi.
“Sejak awal kami tidak menargetkan apapun pada turnamen ini. Tujuan kami hanya menjadikan Piala Gubernur Kaltim sebagai momen pematangan tim. Menyangkut evaluasi, kami serahkan ke pelatih,” jelas Suranto. (h/san)
Baca Juga : Benzema dan Kross Bawa Madrid Menang di Duel Clasico