Berhenti merokok, memang terasa sulit bagi yang sudah kecanduan nikotin. Mantan Walikota Padang Panjang dr H Suir Syam sebagai perintis Perda larangan merokok di kota yang pernah dipimpinnya menceritakan, meski dia sebagai seorang dokter yang sudah tahu akan bahaya rokok, namun dia tercatat sebagai seorang perokok berat dan sempat pula dijuluki “induak kereta api”.
Dalam sehari dia menghabiskan 2 sampai 3 bungkus rokok. Begitu benar jika sudah “mencandu” dengan nikotin yang terkandung dalam tembakau.
Baca Juga : Akhir Pekan, Film Raya anda The Last Dragon Tayang di Bioskop Kota Padang
Secara berangsur dia mulai merasakan bahaya rokok, napasnya berbunyi, suka payah saat berjalan. Sadar akan bahaya itu dirinya mulai mengurangi menghisap rokok, dan menggantinya dengan mengonsumsi permen atau gula-gula.
“Akhirnya saya bisa berhenti secara total,” katanya kepada Haluan, pada suatu kesempatan.
Baca Juga : Profil Moeldoko, Dulu Panglima TNI Pilihan SBY, Kini Ketum Demokrat Kubu Kontra AHY
Saat terpilih sebagai “orang nomor satu di kota kelahirannya Padang Panjang, Suir Syam bertekad ingin menjadikan kotanya “kota sehat” yang diawali dengan membangun sebuah rumah sakit umum berkelas internasional.
Sejalan dengan itu dicanangkannya pula kawasan tertib rokok. Kini manfaatnya mulai terasa. Salah satu adalah semakin menurunnya kunjungan pasien ke rumah sakit karena secara berangsur kesehatan masyarakat sudah berangsur membaik, lantaran tidak banyak lagi yang merokok.
Baca Juga : Sule Terbaring Lemah dengan Infus di Tangannya, Sakit Apa?
Gerakan bebas asap rokok yang dicanangkan anggota DPR-RI dari Partai Gerindra itu ternyata menarik perhatian dunia. Tak heran jika banyak yang datang ke Kota Padang Panjang untuk belajar tentang bahaya asap rokok tersebut.
Bahkan Suir Syam sering diundang di berbagai belahan dunia untuk menjadi pembicara tentang rokok. (h/one)
Baca Juga : Belum Lama Bercerai dari Laudya Cynthia Bella, Engku Emran Sudah Tunangan Lagi