Mendidik anak laki-laki dan perempuan, mempunyai tantangan yang berbeda, dan porsi yang berbeda. Laki-laki adalah pemimpin, imam, makanya harus dipersipkan sejak dini.
Memiliki empat orang anak laki-laki tentunya tidak mudah, namun bagi orangtua harus bisa berperan dari banyak sisi agar anak-anak bisa lebih terbuka dengan orangtuanya.
Baca Juga : Beragam Tradisi Unik Masyarakat Adat Indonesia di Bulan Rajab
Anggota Komisi I DPRD Sumbar Sitti Izzati Aziz yang juga ibu dari empat orang anak, Ahmad Iqbal Mukhni, Ahmad Istiqlal Ahlun Nazaq, Ahmad Irsyad Sidiq, dan Ahmad Imron Hidayat.
Menurutnya, sebagai orangtua lebih banyak mengawasi dan juga tidak mengekang anak. Biarkan, ia menjalankan perannya, itu akan melatih anak-anak untuk menjadi pemimpin yang kreatif dan bertanggungjawab atas semua yang ia kerjakan. Peran orangtua adalah, memberikan arahan dan bimbingan, serta pengawasan terhadap anaknya.
Baca Juga : Ini Daftar Hewan Langka yang Perlu Kamu Lihat Sebelum Punah
“Namun demikian, ketegasan orangtua sangat diperlukan dalam mendidik anak laki-laki. Anak adalah, anugerah bagi sebuah keluarga, tetapi salah langkah dalam mendidiknya bisa-bisa menjadi musibah bagi sebuah keluarga,” ungkap istri dari Ir. Nurman.
Menurut wanita kelahiran Padang 6 Desember 1966 ini, agama merupakan bekal yang sangat penting dalam kehidupan, bagi laki-laki keimanan adalah benteng dari segala macam godaan yang datang.
Baca Juga : Berminat untuk Menjadi Penyelam? Ini Tipsnya untuk Pemula
Sejak anak masih janin di dalam kandungan dengan perdengarkan ayat-ayat Al-Quran, dapat memperkenalkan Allah Pencipta Alam Semesta pada anaknya.
Tidak hanya itu, setiap anak akan minum ASI atau makan, mulailah dengan basmalah, akhiri dengan hamdalah. Disaat anak sudah mulai mengerti, ia juga mengajarkan doa makan, doa mau tidur, doa hendak bepergian, doa masuk WC.
Baca Juga : Pembelajaran Ideal Anak saat Pandemi
“Sampai pada saatnya nanti, anak mulai kami ajarkan sholat dan puasa. Pendidikan agama yang berkesinambungan, sejak anak masih dalam kandungan hingga ia beranjak dewasa, akan menjadi kebiasaan dalam hidupnya. Sampai ia sadar betul , dan paham tentang konsep keimanan dan keislaman,” jelasnya.
Dikatakan juga, anak laki-laki biasanya akan tumbuh menjadi anak yang cenderung cuek. Jadi, menurutnya sejak dini harus dijalin kedekatan, dengan menyediakan waktu, memberi kasih sayang dan perhatian penuh kepadanya, dan menjadi orangtua terbaik.
Sehingga, disaat anak mendapat masalah diluar rumah, ia tahu harus kembali kemana, ia tahu siapa orang pertama yang harus dihubungi, ia juga tahu kepada siapa harus menceritakan masalahnya.
“Anak akan kembali ke rumah sebagai tempat paling nyaman baginya, bukan lari ke jalan, mabuk-mabukan, narkoba, sebagai pelariannya. Ketika mereka ada masalah, saya mau orang pertama yang mereka cari adalah kedua orangtuanya bukan orang lain atau pelarian di luar rumah,” ujarnya.
Mempunyai empat orang anak laki-laki yang bukan usia anak-anak lagi, bukan berarti membuatnya lupa atau lalai dalam menjalankan perannya sebagai ibu atau istri.
”Putra saya yang pertama sedang melanjutkan S2 Kenotariatan di Unand, kalau yang nomor dua Manajemen dual degree di UNP, dan anak yang ke tiga dan ke empat masih sekolah kelas 3 Adabiah, Adabiah kelas 2, dan saya bersyukur ke empatnya disibukkan dengan aktivitas yang positif,” jelasnya.
Yang jelas menurutnya, yang harus dilakukan adalah banyak berkomunikasi dengan anak, agar ke empat jagoannya ini dapat terbuka. (*)
Laporan : RINA AKMAL