PEKANBARU, HALUAN — Wakil rakyat DPRD Riau mempertanyakan upaya dan program kerja pemerintah provinsi Riau dalam mengentaskan kemiskinan. Betapa tidak, angka kemiskinan bukannya mengalami penurunan dibanding tahun sebelumnya, tetapi malah meningkat di Bumi lancang Kuning. Tecatat tahun 2015 angka kemiskinan di Riau sebanyak 531,39 ribu jiwa. Jumlahnya meningkat dibanding tahun 2014 sebanyak 499,89 ribu jiwa.
Apalagi, dengan dana APBD Riau yang besar hampir mencapai Rp11 triliun itu seharusnya pemerintah memiliki program-program yang menyentuh kepentingan masyarakat banyak. Sehingga, program-program yang dianggarkan dalam APBD benar-benar dapat mensejahterakan masyarakat dan dapat mengentaskan kemiskinan di Riau.
Baca Juga : Leonardy Harmainy: Pariwisata Sumbar Butuh Kepedulian Semua Elemen
Anggota Komisi E DPRD Riau yang membidangi Kesejahteraan rakyat, Ade Hartati Rahmat mempertanyakan program kerja pemprov Riau dalam mengentaskan kemiskinan di Riau.
“Tentunya, ini sangat kita sayangkan dan pertanyakan apasaja kerja pemprov Riau untuk pengentasan kemiskinan selama ini,” ungkap Ade kepada wartawan kemarin.
Baca Juga : Emersia Water Park Siap Ramaikan Pariwisata Tanah Datar
Kendati demikian, Ketua Fraksi PAN ini menilai, kondisi ekonomi yang menurun saat ini menjadi faktor penyebab turunnya ekonomi masyarakat. Apalagi, harga sawit maupun karet menjadi sumber pendapatan sebagian besar petani masyarakat Riau jauh merosot dan harganya mengalami penurunan.
“Sehingga, pemerintah harus mencarikan solusi dan kita tidak ingin angka masyarakat miskin di Riau jangan sampai bertambah lagi,” ujar Ade.
Baca Juga : Berkunjung ke Solo tak Afdal Kalau Belum...
Menurutnya, kegiatan APBD Riau yang sudah dianggarkan harus dijalankan pemprov Riau, sehingga APBD sebagai salah satu penggerak ekonomi dapat memacu bertumbuhnya ekonomi, apalagi kegiatan program-program yang bersentuhan langsung dengan kepentingan masyarakat banyak. “Dan APBD 2016 yang sudah disahkan harus dijalankan dan pemerintah harus memiliki program untuk pengentasan kemiskinan ini,” pungkas Ade. (hr/rud)