Samarinda, Haluan — Pusamania Borneo FC (PBFC) sukses merengkuh trofi Piala Gubernur Kaltim 2016 usai mengalahkan Madura United 1-0 dalam partai final yang digelar di Stadion Palaran, Minggu (13/3). Dengan meraih gelar juara Pusamania Borneo FC mengisi slot tertinggal piala Bhayangkara.
Kedua tim sama-sama tak mampu memecah kebuntuan di waktu normal sehingga laga harus dilanjutkan ke babak extra time. Ponaryo Astaman menjadi pahlawan kemenangan Borneo FC lewat golnya di babak tambahan ini.
Baca Juga : Rekor Baru Liverpool: 5 Kekalahan Beruntun di Kandang!
Laga relatif berjalan seimbang di babak pertama, baik dari sisi penguasaan bola maupun peluang yang tercipta. Skor imbang tanpa gol bertahan hingga turun minum.Kembali dari kamar ganti, baik Borneo FC maupun Madura United sama-sama masih belum mampu mengubah papan skor. Hasil 0-0 pun memaksa laga dilanjutkan ke babak tambahan.
Di masa extra time ini, Ponaryo menjadi pahlawan Borneo FC setelah tendangan bebasnya meluncur mulus ke gawang Madura United karena penglihatan kiper Hery Prasetyo terhalang gerakan pemain Borneo FC.
Baca Juga : Menang 3-0, Barcelona Tendang Sevilla dari Copa Del Rey
Bek sekaligus kapten Madura United, Fabiano Beltrame terpaksa dikartu merah wasit usai menyikut pemain Borneo FC Sutan Samma. Perjuangan Laska Sape Kerap untuk menyamakan kedudukan pun makin berat. Skor 1-0 pun bertahan hingga laga usai. Hasil ini membuat Pesut Etam dipastikan menjuarai ajang ini.
Sementara itu, di laga sebelumnya Arema Cronus dipastikan meraih peringkat ketiga setelah mengalahkan Sriwijaya FC 3-1. Sriwijaya FC unggul lebih dulu lewat Yohanis Napar di menit 29. Kiper Arema, Kurnia Meiga, salah melakukan antisipasi bola umpan silang Supardi, hingga memudahkan Nabar menyundul bola masuk ke dalam gawang.
Baca Juga : Timnas U-23 Gagal Uji Coba Karena Belum Mendapat Izin
Tak ada gol tambahan tercipta pada babak pertama, Sriwijaya FC unggul satu gol saat turun minum. Di babak kedua, Arema sempat mencetak gol di menit 57. Tapi, Cristian Gonzalez sudah berdiri dalam posisi offside saat menerima bola terobosan sebelum mencatatkan namanya di papan skor.Dua menit berselang bek ‘Laskar Wong Kito’, Thierry Gathuessi, mendapatkan kartu kuning kedua karena mendorong Srdan Lopicic.
Unggul jumlah pemain, Arema bisa mencetak gol penyama kedudukan lewat El Loco. Lewat satu situasi bola mati, Gonzalez bisa mencatatkan satu gol. Sepakan kerasnya dari luar kotak penalti gagal diantisipasi oleh kiper Sriwijaya FC, Dian Agus Prastyo.
Baca Juga : Wah, Ada Hadiah Rp2 Miliar untuk Juara Piala Menpora
Arema berbalik unggul setelah Esteban Vizcarra mencetak gol di menit 79. Dia melakukan sepakan dengan dari jarak dekat dalam satu situasi kemelut di muka gawang Sriwijaya FC. Dendi Santoso mengunci kemenangan Arema dengan gol yang dia bukukan di menit 87. Kemelut di muka gawang Sriwijaya FC menjadi penyebabnya. Di sisa pertandingan tak ada gol tambahan, Arema memastikan diri finis ketiga di ajang Piala Gubernur Kaltim.
Sriwijaya FC melakukan protes terhadap kepemimpinan wasit dari Awapi (Asosiasi Wasit Profesional Indonesia) yang ditugaskan dalam Piala Gubernur Kaltim 2016. Menurut Sriwijaya FC, pelayanan panpel selama turnamen sudah bagus, sayang tercoreng beberapa keputusan yang tidak fair.
“Suda tiga kali kami mengalami kerugian akibat wasit tidak jeli. Ini sangat disayangkan karena saat ini banyak pihak yang berkata reformasi sepak bola,” kata Sekretaris Sriwijaya FC, Achmad Haris. (h/san)