Limapuluh Kota, Haluan — Meski kalah dalam Pilkada 9 Desember lalu, tidak menyurutkan niat Azwar Chesputra untuk membangun Kabupaten Limapuluh Kota. Buktinya saja, mantan anggota DPR-RI tersebut, malahan tengah berjuang untuk mendorong pembukaan akses jalan baru yang berada dikawasan perbatasan Sumbar-Riau, tepatnya, akses jalan dititik perbatasan di Kecamatan Kapur IX Kabupaten Limapuluh Kota sampai Kabupaten Kampar di Propinsi Riau.
Pada pekan lalu, putra asli Sialang, Kapur IX tersebut membawa tim dari Kementerian PU serta Dinas PU Provinsi Riau dan PU Kabupaten Kampar untuk menghitung panjang jalan yang akan di bangun tersebut.
Baca Juga : Tingkat Kesembuhan Pasien Covid-19 di Sumbar Mencapai 94,04 %
“Kita baru saja selesai survey terhadap pembukaan akses jalan baru yang menghubungkan Sumbar-Riau, dari titik perbatasan di Kabupaten Limapuluh Kota hingga Kabupaten Kampar,” terang Azwar Chesputra pada Sabtu (12/3) kemarin.
Pembukaan jalan senilai Rp50 miliar tersebut, mulai dari titik perbatasan Sumbar-Riau menuju Siberuang Kabupaten Kampar dan tembus di Bangkinang. “Panjang jalan lebih kurang 40 kilometer dan membelah dua sungai. Batang Kapur dan Batang Kampar,” ucap Azwar Chesputra.
Baca Juga : Kasus Positif Corona di Sumbar Bertambah 87 Kasus
Mantan Calon Bupati Limapuluh Kota pada Pilkada lalu itu menjelaskan, dibukanya akses jalan perbatasan Sumbar-Riau tersebut, merupakan peluang besar bagi Kabupaten Limapuluh Kota terutama dari sektor perekonomian masyarakat. Kenapa tidak, selain memperpendek jarak tempuh ke Riau, juga berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Limapuluh Kota.
“Perekonomian masyarakat nantinya akan meningkat, akses ke Riau lebih cepat dan ini sangat menguntungkan bagi Kabupaten Limapuluh Kota,”jelasnya. Selain itu, katanya lagi, pembukaan jalan baru tersebut nantinya bisa jadi jalur alternatif apabila terjadi bencana alam berupa tanah longsor di ruas jalan nasional Sumbar-Riau.
Baca Juga : Besok Dilantik, Gubernur Sumbar Terpilih Mahyeldi Jalani Swab Test di RS Bunda Jakarta
“Jalan baru itu nantinya bisa sebagai jalan alternatif apabila terjadi bencana longsor,” ucapnya.
Meski demikian, Azwar Chesputra sebagai tokoh masyarakat Kabupaten Limapuluh Kota turut bersedih. Pasalnya, pembukaan jalan baru tersebut malahan lebih dominan untuk Propinsi Riau. Sedangkan ke Limapuluh Kota masih jalan setapak.
Baca Juga : Pesan Ketua DPRD Sumbar untuk Mahyeldi-Audy, Lanjutkan Pembangunan Jalan Tol Padang-Pekanbaru
“Nantinya, dari titik perbatasan sampai Bangkinang akan diaspal. Sedangkan akses dari titik perbatasan ke Limapuluh Kota masih jalan setapak. Kondisi ini harus ditanggapi serius oleh Kepala Daerah Kabupaten Limapuluh Kota supaya pembangunan jalan di perbatasan tersebut saling sinergi dengan Kampar ataupun Riau,” tegas Azwar.
Karena itu, Azwar berharap kepada Bupati dan Wakil Bupati Limapuluh Kota untuk mendukung dan mendorong pembukaan jalan baru tersebut. (h/ddg)