PASAMAN BARAT, HALUAN — Sebagai daerah yang memiliki potensi batang aren yang luar biasa, bayak Nagari dan Jorong di Pasaman Barat (Pasbar) dahulu sangat dikenal dengan penghasil gula aren atau saka enau. Namun sekarang jumlah pengrajin gula aren berkurang drastis seiring dengan berkurangnya jumlah batang aren yang tersedia.
Beberapa tahun sebelumnnya, Nagari kajai dan Talu, Kecamatan Talamau masih didapati banyak pengrajin gula aren, namun beberapa tahun belakangan ini jumlah pengrajin tersebut menghilang begitu saja.
Baca Juga : Angka Kematian Karena Covid-19 di Sumbar Mencapai 650 Kasus
Padahal gula aren atau saka enau dari Nagari Kajai dan Talamau merupaka gula aren favorit di Pasbar bahkan di Sumatera Barat. selain rasanya yang manis, gula aren di daerah tersebut diproses secara alami dan keasliannya masih terjaga.
Salah seorang pengrajin gula aren, Ramlan kepada haluan Jumat (11/3) mengatakan, saat ini dia hanya memiliki sekitar sepuluh batang aren. dari jumlah batang aren tersebut dia mengambil airnya setiap hari, air yang terkumpul kemudian diolah menjadi gula aren. “Meski penghasilannya sedikit dan berkurang setiap tahunnya, namu dia berharap pemerintah dan dinas terkait ikut melestarikan kebudayaan dan kekayaan alam Pasbar ini,”katanya.
Baca Juga : Sebanyak 27.587 Orang di Sumbar Telah Dinyatakan Sembuh dari Covid-19
Sebab gula aren produksi Nagari Kajai memilik ciri khas rasa tersendiri. pemerintah diminta ikut mengedukasi masyarakat agar mempertahankan budaya memasak gula aren, karena sebelumnya gula aren di kecamatan talamau ini sempat dicanangkan sebagai oleh-oleh khas pasaman barat, namun sampai sekarang hal tersebut belum terealisasi,” lanjutnya.
Selain sebagai tradisi dan makanan khas, keberadaan gula aren secara ekonomi sangat menjanjikan. sebab satu kilogram gula aren saat ini diharga berkisar lima belas sampai dua puluh ribu rupiah. sementara dalam satu hari saja satu batang aren bisa menghasilkan lima kilogram gula. Dengan demikian jika progaram ini digalakan diyakini petani aren dan pengrajin gula aren tidak akan jauh berbeda dengan petani kelapa sawit atau lainnya. (h/fad)
Baca Juga : Positif Corona di Sumbar Bertambah 71 Orang
Baca Juga : Nutrisi Alami Laa Roiba Dapat Percepat Panen Padi hingga Pepaya