SEMANGAT jujur dan transparan yang diimplementasikan dengan mengedepankan jiwa sportifitas, merupakan prinsip dan motifasi hidup seorang Yudi Edmund, SH. M.Hum.
Tiga spirit itu, seperti benar-benar telah melekat dan tak bisa dipisahkan dari keseharian pria yang kini menjabat Kabag Usaha dan Bansos Korpri Sumbar ini.
Baca Juga : Duh! Pernikahan Wulan Guritno-Adilla Dimitri Terancam Bubar
Yudi yang mengawali karir PNS-nya pada tahun 1988 itu, memang menjadikan semangat jujur sebagai landasan berfikir sebelum bertindak dan mengambil keputusan, terutama dalam kodratnya sebagai makhluk Tuhan yang beriman dan bertaqwa. Terpenting juga bagi Yudi, adalah selalu berpositif thinking dalam segala hal.
Bagi suami tercinta Indria Sari yang lahir pada 27 April 1969 ini, semangat jujur merupakan mata rantai untuk melahirkan berbagai tindakan positif dalam menjalani hidup. Transparansi dan keterbukaan diri dalam menghadapi setiap persoalan, juga menjadi bagian terpenting dalam membangun dan melahirkan jiwa sportif dan ksatria, yang selalu dijadikannya sebagai motifasi hidup menuju kesuksesan. Sukses dunia, sukses akhirat.
Baca Juga : Terkait Kabar Hoax Ashanty Meninggal Dunia, Ini Penjelasan Anang
“Dengan modal semangat jujur dan transparan, proses pembangunan jiwa yang sportif, akan dengan mudah terbentuk. Jika ketiganya sudah menjadi satu ikatan yang berjalan selaras, hidup akan terasa sangat indah untuk dijalani,” kata mantan petinju yang kini juga menjabat Ketua KTPI Sumbar dan Promotor Tinju Lisensi “A” Internasional itu.
Jujur, transparan dan sportif imbuh Yudi, adalah tiga hal yang menjadi spirit hidup yang selalu menjadi pegangannya dalam setiap kesempatan. Tidak hanya di lingkungan kerja, kantor dan pergaulan, di lingkungan terkecil yaitu rumah tangga, Yudi juga menjadikan semangat itu sebagai sendi-sendi dasar dalam membangun keluarga bahagia dan sejahtera.
Baca Juga : Tertular Virus Aneh, sang Istri Buka-bukaan tentang Penyakit Alvaro Morata
“Semangat ini, juga terus saya tanamkan kepada keluarga, terutama anak. Intinya, sebelum menerapkannya di lingkungan pergaulan yang lebih luas, keluarga adalah wadah yang paling menentukan,” tandas Sukma. (h/yan)