PADANG, HALUAN — Sambutan pemerintah daerah dan masyarakat terhadap pembentukan Kampung Keluarga Berencana (KB) tampaknya cukup positif, hal tersebut dapat dilihat dari jumlah kampung KB yang telah diresmikan mencapai angka 40. Artinya, angka ini melampaui dari yang ditargetkan oleh BKKBN Sumbar yakni 19.
Kepala BKKBN Sumbar H Nofrijal MA mengatakan, dari target yang direncanakan hanya satu kampung KB per kabupaten kota. Namun sambutan baik dari bupati dan walikota serta masyarakatnya yang juga berkeinginan memajukan daerahnya juga meresmikan kampung KB.
Baca Juga : Jadwal Shalat untuk Kota Padang dan Sekitarnya Selasa 09 Maret 2021
“Angkanya hampir mencapai 40, dan ini sudah hampir menyeluruh di kabupaten kota. Mungkin hanya tinggal sebagian kecil kabupaten kota lagi yang belum punya kampung kb,” ungkap Nofrijal yang juga pernah menduduki jabatan Direktur Hubungan Luar Negeri di BKKBN Pusat usai menghadiri acara peresmian kampung KB di Gasan Gadang Kabupaten Padang Pariaman, Selasa (15/3).
Ia mengatakan, untuk kriteria daerah yang dipilih untuk dicanagkan kampung KB ini ada beberapa kriteria diantaranya, dilihat secara geografis dan demografis. Artinya masyarakatnya masih belum banyak yang berKB, tingkat pendidikan yang masih dibawah rata-rata, daerah yang jauh dari pelayanan dan beberapa hal lainnya.
Baca Juga : Pantai Air Manis Padang Masih Lengang, Omset Pedagang Anjlok
“Kawasan Gasan ini sebelumnya adalah kawasan transmigrasi, makanya kami ingin membenahi daerah ini untuk dijadikan model bagi daerah lainnya dan sebagai contoh juga untuk partisipasi KB masyarakatnya,” ulasnya.
Deputi Litbang BKKBN Pusat Dr Sanjoyo mengatakan, melalui pencananangan kampung KB ini akan dapat menjangkau dan mengemakan semua program BKKBN ke seluruh wilayah terpencil yang ada. Berbagai kegiatan yang ada di dalam setiap programnya, sesuai dengan nawacita yakni untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat, melakukan revolusi mental untuk masyarakat, dan pembangunan ekonomi masyarakat.
Baca Juga : Demam Tanaman Hias di Padang Terus Meluas
“Mendagri sudah menurunkan surat untuk pemerintah daerah agar melakukan pembentukan kampung KB, setidak-tidaknya disetiap kabupaten kota ada satu. Hal ini dilakukan agar program KB lebih dirasakan oleh masyarakat Sumbar khususnya pariaman, dan kita juga berharap agar Pemprov dan Pemda supaya memberikan dukungan sepenuhnya untuk kelancaran program ini,” jelasnya.
Sementara itu, Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit mengatakan pencanangan kampung KB hakekatnya adalah membangun kesadaran bersama atas perencanaan kehidupan yang sehat dan sejahtera yang digelorakan dari pinggiran. Dari daerah-daerah yang relatif selama ini tidak terjangkau secara optimal, untuk bisa sejajar dan maju sejajar dengan daerah lainnya.
Baca Juga : Terancam Abrasi, Masjid Al-Hakim Padang Dipasang Batu Pemecah Ombak
“Kita tidak dapat pungkiri, daerah “legok” atau wilayah dengan kesenjangan intervensi pembangunan masih kita miliki di Sumbar. Dengan demikian salah satu tugas pembangunan nasional adalah mewujudkan pemerataan pembangunan dan hasilnya,” ujar mantan Bupati Pesisir Selatan ini.
Ia berharap dengan dicanangkannya kampung KB ini, akan menimbulkan banyak hal diantaranya akan mengingatkan pada seluruh warga bahwa perencanaan hidup sehat dan sejahtera harus dilakukan dari lingkup keluarga, dapat memastikan setiap keluarga dapat dijangkau dalam pelayanan kependudukan, mengingatkan juga bahwa pembangunan karakter SDM yang berkualitas memang dimulai dari internal keluarga.
“Selain itu, juga memberi sinyal yang kuat bahwa koordinasi keterpaduan, dan konsistensi dalam pembangunan kesejahteraan amatlah penting dan dapat mengefektifkan setiap langkah yang kita lakukan,” ujarnya. (h/rin)