PADANG, HALUAN — Mantan Kepala Dinas Pertanian Sumbar M Djoni mengatakan, kenaikan beras yang terjadi beberapa pekan terakhir adalah gejolak biasa dan tidak ada potensi penimbunan beras oleh oknum. “Kenaikannya kan hanya 8 persen, dan tidak sampai 10 persen. Kenaikan sekian persen ini adalah hal yang biasa, dan gejolak yang normal,” ungkapnya, Rabu (16/3).
Menurutnya, kelangkaan beras yang terjadi saat ini bukan hanya dipengaruhi oleh faktor banjir yang terjadi di sejumlah daerah beberapa waktu lalu. Ia menilai hal ini lebih pada kondisi cuaca yang beberapa pekan terakhir sering hujan.
Baca Juga : Pemko Padang Terima CSR Ambulance dan Mobil Operasional dari Bank Nagari Guna Tingkatkan Layanan Kesehatan
“Kalau hari hujan terus bagaimana orang mau menjemur padinya, nah otomatis juga pasokan beras berkurang,” ujarnya.
Dikatakan juga, di Sumbar beras tidak bisa dikendalikan oleh beberapa pihak karena mayoritas daerah yang ada di sumbar adalah penghasil beras. Selain itu, produksi beras di Sumbar juga rutin dan tidak akan putus.
Baca Juga : Belajar Billing Sistem, Perumda AM Kota Padang Disambangi Direksi PDAM Muaro Tebo
Sementara itu, pantauan di Padang, pedagang bahan kebutuhan pokok di pasar mengeluhkan kenaikan harga beras. Kenaikan ini telah terjadi sejak akhir pekan lalu hingga mengakibatkan penurunan daya beli masnyarakat.
Winda (38) tahun salah satu pedangang kebutuhan pokok di Pasar Bandar Buat mengatakan memang beberapa hari ini harga beras memeng berangsur naik mulai kisaran Rp 1000 sampai RP 2000 per kilogram.
Baca Juga : Jadwal Shalat untuk Kota Padang dan Sekitarnya Rabu 24 Februari 2021
Winda menambahkan beras kualitas terbaik untuk sekarang ini susah didapatkan karena kekurangan stok dari petani. Kalau harga enceran ia menjual beras kualitas baik Rp 27 ribu pergantang, kalau kualitas menengah Rp20 ribu ke atas pergantang. Namun, kalau kualitas rendah ada yang Rp 15 ribu pergantangnya.
“Kalau kondisi seperti ini, penjualan perhari saya mulai menurun, kalau harga normal saya bisa jual sepuluh karung beras per hari, kalau harga seperti sekarang ini penjualan saya hanya delapan karung perhari. Itu pun kebanyakan pembeli yang eceran,”ujar Winda.
Baca Juga : Dirut Perumda AM Kota Padang Ingatkan Seluruh Unsur PDAM Bekerja Maksimal
Winda mengatakan stok beras yang ia dapat dari luar kota, mulai dari Solok, Pariaman dan Pesisir Selatan. Namun menurut perkiraan kenaikan harga beras tidak akan berlangsung lama, karena sudah banyak di sebagian daerah yang mulai panen. (h/rin/mg-ffn)