SOLSEL, HALUAN — Dari 26 orang yang terjangkit Human Immunodeficiency Virus/Acquired Immune Deficiency Syndrome (HIV/AIDS) di Solok Selatan (Solsel) di antaranya ada yang berperilaku seks menyimpang atau lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT). Hal tersebut dikatakan Kepala Dinas Kesehatan Solsel, Novirman saat ditemui di ruang kerjanya, (18/3).
“Perilaku seks menyimpang rawan terhadap penyebaran HIV/AIDS. Disamping, perilaku seks bebas dan penularan melalui narkoba,”katanya.
Baca Juga : Peroleh DAK Rp11 Miliar, DPUTR Agam Rehab 10 Paket Jaringan Irigasi
Dari 26 orang tersebut, katanya delapan telah meninggal dunia dan 18 orang masih dalam perawatan.Penderita AIDS yang meninggal terakhir pada 2015. Masyarakat Solsel yang terjangkit penyakit mematikan tersebut katanya, pada umumnya berdomisili di luar Solsel. “Setelah mengetahui adanya penyakit barulah mereka pulang kampung dikarenakan untuk berobat dibutuhkan biaya yang cukup besar sehingga memutuskan untuk pulang kampung,”katanya.
Ia menyebutkan, dari 26 penderita tersebut, sebanyak sembilan orang positif mengidap AIDS, selebihnya merupakan penderita HIV. Usia penderita mulai dari 4,5 tahun hingga 45 tahun. “Penderita di usia balita berkemungkinan terinfeksi dari orangtua dan jenis pekerjaan dari penderita juga beragam. Mulai dari Pegawai Negeri Sipil, mahsiswa dan pekerja swasta. Tapi kebanyakan penderita dari kalangan pekerja tempat hiburan,”tuturnya.
Baca Juga : BLK Agam Gelar Pelatihan Pembuatan Kue dan Roti
Guna antisipasi penularan, bagi mereka yang telah meninggal dunia akan dimandikan oleh petugas kesehatan dari Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) setempat. “Jika masyarakat umum yang memandikan riskan tertular. Sebab, HIV/AIDS bisa menular melalui darah,” tambahnya.
Ia mengatakan, pihaknya terus memantau perkembangan kesehatan para penderita HIV/AIDS tersebut. “Kami mendapat laporan dari Dinas Kesehatan provinsi jika ada penderita HIV/AIDS di Solsel. Mereka mendapat obat secara gratis di RSUP M Djamil Padang,” ujarnya. (h/jef)
Baca Juga : Rusma Yul Anwar: Pembangunan Harus Terukur