PASAMAN, HALUAN — Pemkab Pasaman merayakan titik kulminasi di taman museum Tuanku Imam Bonjol, Senin (21/3) kemarin. Perayaan titik kulminasi tahun ini agak berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, yang biasa dirayakan pada 23 September. Pengunjung wisata fenomena alam itu, tidak ada ubahnya dari tahun ke tahun.
Pengamatan Haluan di lokasi kegiatan, dominan pengunjung hanya dari kalangan pegawai pemerintah, guru dan pelajar setempat yang dikumpul melalui kegiatan kemah pramuka. Sementara, harapan fenomena langkah itu menjadi wisata andalan Pasaman masih jauh panggang dari api
Baca Juga : Wujudkan Pendidikan Berlalu Lintas, Polda Sumbar MoU dengan Disdik
Selain dari penyaksian titik kulminasi matahari, benda tanpa bayangan, juga ditampilkan kesenian tradisional khas Pasaman, yaitu Gordang Sambilan dari Rao Utara, Lukah Gilo dan Simuntu dari Bonjol, lomba memasak nasi lemak khas Bonjol, bazar.
Perayaan berlangsung sejak 19-24 Maret 2016. Agendanya, mengadakan pameran dan bazar selama sepekan, festival band Sumbar, Riau dan Sumut, senam sehat bersama dan lomba burung berkicau.
Baca Juga : BMKG Prediksi Gelombang Tinggi Hingga 3 Meter di Perairan Sumbar Sampai Besok
Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Bupati Pasaman Yusuf Lubis, Wakil Bupati Pasaman Atos Pratama, Ketua TP-PKK Pasaman Ny. Gusminar Yusuf Lubis, dan Ketua GOW Ny. Mira.
Selain itu, juga didatangkan pihak BMKG untuk memantau langsung detik-detik puncak kulminasi matahari lengkap dengan alat teleskop dari BMKG Padangpanjang, staf ahli Gubernur Sumbar bidang pemerintahan Jefri Arifin, Asisten I Pemkab Minahasa, Sekda Solok, sejumlah pejabat pemkab Agam, Pariaman serta jajaran kepala SKPD. (h/col)
Baca Juga : Sempat Terhenti, Pembangunan Monumen Bela Negara Segera Dilanjutkan