SAWAHLUNTO, HALUAN — Prioritas utama penggunaan dana desa adalah pembangunan infrastruktur desa, seperti irigasi, jalan dan lainnya. Untuk fokus pada infrastruktur, dengan syarat padat karya, yang artinya harus menggunakan tenaga masyarakat desa itu sendiri.
Fokus pada infrastruktur itu, telah diterapkan pada pembangunan dan pengembangan Desa Kolok Nan Tuo, Kecamatan Barangin, Kota Sawahlunto, di mana menggunakan dana APBDes yang terdiri dari dana desa, dana pusat dan APBD kota, setidaknya 25 proyek infrastruktur tahun 2016 segera dilakukan, yang bertujuan untuk membuka seluas-luasnya akses jalan, serta peningkatan dan perbaikan irigasi lahan pertanian yang ada.
Baca Juga : Mentawai Jadi Daerah Terakhir yang akan Jemput Vaksin Covid-19 Tahap II
Kepala Desa Kolok Nan Tuo, Supriyadi Mukri kepada Haluan menyebutkan, tahun 2016 setidaknya dana sebesar Rp1,4 miliar dikucurkan untuk pembanguan infrastruktur desa, mulai dari perbaikan irigasi dan jaringannya, jalan sentra produksi, jalan lingkungan, roil-roil, pembuatan jalan ke objek wisata, pembuatan bak sampah serta pembuatan pos siskamling.
APBDEs Kolok Nan Tuo sendiri, sebutnya, sebesar Rp2.155.455.200, dengan rincian dana desa sebesar Rp1.471.605.000, transfer dana pusat Rp664.967.000, bantuan bagi hasil pajak Rp18.883.800, yang selebihnya dari APBD kota.
Baca Juga : Hutama Karya Tegaskan Tidak Ada Penghentian Proyek Jalan Tol Padang-Pekanbaru, Hanya...
“Yang menggembirakan semenjak adanya dana desa tersebut, lahan pertanian yang selama ini tidak produktif, mulai diaktifkan dan digarap lagi oleh warga, dengan semangat swadaya dan gotong-royong, warga beramai-ramai mengoptimalkan kembali lahan yang selama ini tidur,” katanya.
Selama ini, masyarakat kurang diarahkan untuk menggarap potensi ekonomi yang dimiliki setiap warga, sebut saja lahan pertanian yang banyak tidak digarap, bahkan terkesan dibiarkan saja. Hal itu, dikarenakan tidak adanya dorongan, serta bantuan dana bagi masyarakat itu untuk kembali menghidupkan lahan yang tidur tersebut.
Baca Juga : Tiga Ruas Jalan Provinsi Jadi Prioritas, Ini Rinciannya
Tapi sekarang, lanjutnya, dengan pengarahan yang baik pihak desa mampu membangkitkan semangat masyarakat kembali untuk beraktivitas menghidupkan lahan yang selama ini ditinggalkan. Selain itu, memanfaatkan dana desa yang sangat besar itu bisa membuka akses jalan sentra produksi, yang tentunya akan membuka akses lalulitas barang dan jasa, sehingga memudahkan warga untuk membawa hasil produksi pertaniannya.
“Dengan menfokuskan pada pembangunan infrastruktur, bisa menciptakan lapangan pekerjaan, juga merespon pertumbuhan ekonomi. Dengan program infrastruktur pula keberadaan lalulitas barang dan jasa di desa itu bergerak,” terang Kades yang biasa disapa Adeks Rosi itu. (h/mg-rki)
Baca Juga : BMKG: Hujan Lebat akan Mengguyur Sejumlah Wilayah Sumbar hingga Besok