BRUSSEL, HALUAN — Seorang warga negara Indonesia (WNI), dilaporkan ikut menjadi korban luka dalam serangan berdarah bom ISIS di stasiun kereta bawah tanah dan Bandara Zaventem, Brussel Belgia, Selasa (22/3) lalu.
Berdasarkan informasi yang diterima Okezone dari Ditjen Perlindungan Warga Negara Indonesia (PWNI), Rabu (23/3), terdapat seorang perempuan WNI dengan dua anaknya yang menjadi korban. Saat itu mereka berada di Bandara Zaventem karena sedang menunggu penerbangan untuk berlibur ke Indonesia.
Baca Juga : Inggris Temukan Lagi 16 Kasus Varian Baru COVID-19, Mengandung Mutasi E484K
Ia dan ketiga anaknya dilaporkan terluka akibat ledakan bom tersebut. Sang ibu dan salah satu anaknya yang berjenis kelamin perempuan sedang dirawat di ruang perawatan intensif Rumah Sakit Universitas Lauven. Satu anak lainnya dilaporkan terluka dan dirawat di rumah sakit yang sama namun dalam kondisi stabil.
Tim KBRI di sana dikabarkan terus memantau kondisi para korban. Lalu berdasarkan informasi dari suami korban, kedua anaknya masih berstatus dwi-kenegaraan karena masih berusia 18 tahun.
Serangan bom yang sangat mengejutkan semua pihak ini juga menuai respons dari Presiden Joko Widodo (Jokowi). Melalui akun media sosial Twitter-nya, kemarin, ia menyatakan sangat mengutuk serangan bom Brussels ini.
Gempur ISIS
Baca Juga : Miliuner Jepang Ini Cari 8 Orang Teman Traveling ke Bulan, Siapa Berminat?
Sementara Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama mengatakan, bahwa Koalisi AS akan terus menggempur ISIS. Ketika mendengar mengenai kabar serangan bom Brussels, Obama yang sedang berada di Havana, Kuba mengatakan bahwa ISIS akan segera mendapatkan respons atas serangan keji di ibu kota Belgia tersebut.
“Koalisi akan terus menggempur ISIS dan kami akan terus mengejar dan mencari mereka. Gagasan dalam agenda politik yang menjustifikasi pembunuhan terhadap orang yang tidak bersalah adalah sesuatu yang tidak bisa diterima akal sehat,” kata Obama kepada ESPN pada pertandingan baseball antara tim Kuba dengan Tampa Bays Rays di Havana, Rabu (23/3).
Baca Juga : Awas! Ribuan Vaksin Palsu Corona Jaringan China Afsel Beredar
Serangan bom di bandara dan stasiun kereta api bawah tanah Brussels, benar-benar mengguncang masyarakat dunia. Serangan ini terjadi hanya beberapa hari setelah polisi Belgia menangkap Salah Abdelslam yang menjadi salah satu tersangka Teror Paris.
Kelompok militan radikal ISIS mengaku sebagai pihak yang bertanggung jawab atas serangan brutal yang menewaskan setidaknya 34 orang di Brussels tersebut. (h/yan)