PADANG, HALUAN — Penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI rate) dari 7 persen menjadi 6,75 persen, diharapkan bisa memicu pertumbuhan ekonomi di Sumatera Barat (Sumbar). Turunnya suku bunga nantinya dominan akan berpengaruh kepada sektor pertanian, perdagangan dan pariwisata.
Demikian disampaikan oleh Kepala Kantor Bank Indonesia (BI) Sumbar, Puji Atmoko kepada Haluan, Rabu (23/3) di kantornya.
Baca Juga : Harga Cabai Merah dan Bawang Kembali Naik di Pasar Raya Padang
“Kebijakan tersebut dilakukan satu bulan sekali. Artinya, suku bunga acuan ini bisa naik atau turun sekali sebulan dengan mempertimbangkan beberapa faktor yang salah satu faktornya bisa memicu pertumbuhan ekonomi,” ujarnya.
Ia menuturkan, BI juga akan lebih berhati-hati dalam menentukan kebijakan moneter fokus jangka pendek, melalui struktur operasi moneter yang konsisten.
Baca Juga : Pocari Sweat Gelar Iven Lari Terbesar di Indonesia
“BI akan terus berkoordinasi dengan pemerintah untuk mengendalikan inflasi dan reformasi struktural, sehingga bisa berjalan dengan baik dan menopang pertumbuhan ekonomi menjadi lebih baik,” lanjutnya.
Terkait pengaruh turunnya suku bunga ke Sumbar, menurut Puji, karena di Sumbar lebih banyak pertanian, perdagangan, dan pariwisata, turunnya suku bunga acuan merupakan kesempatan terbaik untuk mengembangkan tiga sektor tersebut.
Baca Juga : Kedelai Mahal Pemicu Penjualan Tahu Tempe Turun 20 Persen
“Sebenarnya sektor yang paling berpengaruh dengan turunnya suku bunga acuan ini tidak ada dan semua sektor bisa berpengaruh. Namun, Sumbar lebih banyak pertanian, perdagangan dan pariwisata bisa memanfaatkannya,” lanjutnya.
Intinya, tambah Puji, jika kredit berpengaruh tumbuh, semua sektor akan berpengaruh tumbuh. (h/win)
Baca Juga : Hore! Pajak Mobil Baru 0% dan Beli Rumah Bebas PPN, Bunga Kredit Bank juga Bakal Turun?