SIJUNJUNG,HALUAN — Warga Pulau Sarai, Jorong Mangkudu Kodok Kenagarian V Koto, Kecamatan Koto VII mengeluhkan keadaan jalan yang amblas dan berlubang akibat kikisan air sungai yang deras dalam beberapa bulan terakhir yang mengalir di bawah jembatan dan kondisi jalan rusak tersebut sudah berlngsung selama dua bulan terakhir.
Selain itu, Permukaan jalan tersebut amblas dan masuk kedalam sungai dan menyebabkan lubang selebar 1.5 meter menganga di tengah jalan Kabupaten tersebut, dari permukaan jalan akan terlihat aliran air sungai yang mengalir di bawahnya. Selain tidak bisa di lewati oleh kendaraan roda empat, jalan yang amblas tersebut berbahaya untuk di lewati, karena jika pengendara roda dua terpeleset maka akan jatuh dan masuk ke sungai yang ada di bawahnya..
Baca Juga : Musrenbang Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kecamatan Bayang Sesuai dengan Visi Misi Bupati
Di jalan yang rusak dan berlobang tersebut terlihat potongan balok dari pohon kelapa yang di susun warga untuk mengatasinya, akan tetapi potongan kayu tersebut sudah berserakan dan banyak yang patah. Tidak hanya itu, untuk menghindari adanya korban, warga memasukkan dahan kayu dan daun kelapa kedalam lubang sebagai penanda untuk pengendara yang hendak lewat. Meskipun kondisi jalan tersebut rusak parah dan mengancam keselamatan pengguna jalan, para pengguna jalan khususnya yang menggunakan kendaraan roda dua tetap saja melintasi jalan yang berbahaya tersebut, pengendara roda dua melintasi jalan rusak dan berlobang tersebut dengan cara mengambil bahu jalan.
Dian (34) salah seorang warga sekitar yang mempunyai kendaraan roda empat mengatakan bahwa dirinya terpaksa harus memutar ke jalan lain yang berjarak lebih jauh akibat jalan yang amblas tersebut tak bisa dilalui oleh kendaraan roda empat. “ Jalan disana tidak bisa di lewati mobil karena lubang yang terlalu besar, jadi salah satunya cara yaitu harus memutar ke jalan lain yang jaraknya lebih jauh, entah kapan akan di perbaiki jalan disana, padahal jalan itu sering di lewati warga sekitar,” tuturnya kepada wartawan beberapa waktu lalu.
Baca Juga : Pulihkan Fungsi Hutan, UPT BPDASHL Agam Kuantan Berikan Bibit Tanaman
Hamsa (56) salah seorang tokoh masyarakat yang ada disana mempertanyakan keadaan jalan yang rusak tersebut, jalan utama yang sering digunakan oleh warga tersebut terancam putus jika tak kunjung diperbaiki, bahkan bisa memakan korban. “ Jalan yang setiap harinya banyak di lewati masayarakat itu terancam putus jika tidak segera di perbaiki dan memakan korban, terutama jika terjadi luapan air sungai di bawahnya dan mengikis sisi jalan yang lain, maka jalan tersebut akan putus total. Kenapa jalan di daerah kita ini banyak yang rusak dan tak kunjung di perbaiki, bagi kami jalan ini sangat berguna sebagai penunjang perekonomian dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari,” tambahnya.
Menanggapi permasalahan tersebut anggota komisi II DPRD Sijunjung Afrizal PB dari fraksi Partai Amanh Nasional mengatakan bahwa untuk pemeliharaan jalan rutin, pihaknya telah menyetujui anggaran sebesar 1,2 Milyar untuk biya pemelihatraan jalan di tahun 2016, dan pelaksanaannya diserahkan kepada dinas terkait seperti PU. “Untuk pemeliharaan rutin jalan, kita dari DPRD sudah menyetujui dan menganggarkan dana sebesar 1.2 M untuk tahun 2016 ini, sedangkan untuk pelaksanaan pengerjaannya itu diserahkan ke dinas Pekerjaan umum. Dana tersebut hanya untuk pemeliharaan jalan yang menjadi tanggung jawab pemerintah daerah yaitu jalan kabupaten, sedangkan untuk jalan provinsi yang melintasi kabupaten Sijunjung tentu saja itu merupakan wewenang dari provinsi. “Kalau untuk jalan Nagari pemerintah nagari bisa memakai dana desa untuk pemeliharaannya,” tuturnya saat dihubungi melalui telpon selulernya, Senin (2/5). (h/ogi)
Baca Juga : Kunjungi Sekolah, Genius Umar Kenang Masa SMPnya