PADANG, HALUAN — Ratusan Mahasiswa Universitas Tamansiswa (Unitas) Padang dibekali pengetahuan Pembangunan Ekonomi Desa/Nagari di Kampus Universitas Tamansiswa, Senin (2/5) kemarin.
Dalam acara yang bertemakan Pembangunan Ekonomi Nagari dalam Rangka Ketahanan Nasional Untuk Pembangunan Desa/Nagari Melalui Pembangunan Desa oleh Tenaga Ahli Pengkaji Ekonomi Lembaga Pertahanan Nasional (Lemhanas) RI, Prof. H Fashbir Noor Sidin. MSP, PH.D. Pembekalan ini ditujukan agar setelah mahasiswa meraih gelar sarjana, mereka mampu membangun nagari/desa mereka secara mandiri tidak pergi merantau.
Baca Juga : Wujudkan GCG, Perumda AM Kota Padang Kunjungi BPKP Sumbar
Rektor Universitas Tamansiswa, Irwandi Sulin mengatakan mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa yang berintelektual tinggi harus memiliki kapasitas yang cukup untuk mendobrak pembangunan ekonomi. Khususnya daerah mereka berasal.
“Karena yang berkuliah di Universitas Tamansiswa ini kebanyakan berasal dari luar Kota Padang, mereka harus dibekali dengan modal yang mampu mengasah dirinya untuk membangun desa/nagari tempat mereka berasal. Ini tanggung jawab mahasiswa karena mereka adalah generasi intelektual yang akan kembali ke daerahnya setelah meraih gelar sarjana,” kata Irwandi Sulin dalam pidatonya.
Baca Juga : Ditinggal Pasangannya Mahyeldi, Hendri Septa: Selamat Bertugas Pak Gubernur!
Menurutnya, untuk memupuk mental dan pengetahuan akan pembangunan ekonomi nagari/desa, para mahasiswa harus paham akan administrasi, peraturan, sosiologis, budaya, perekonomian nasional dan IPTEK. Unsur-unsur inilah yang bisa memberikan jalan kepada mahasiswa untuk mengaplikasikan ilmunya nanti di daerah asalnya nanti.
“Ada banyak aspek yang harus dipahami oleh mahasiswa. Baik itu administrasi, hukum, peraturan, sosial, budaya, ekonomi dan IPTEK. Dengan memahami ini, maka akan terbuka bagi mahasiswa untuk membangun ekonomi desa/nagari-nya nanti,” katanya
Baca Juga : Jadwal Shalat untuk Kota Padang dan Sekitarnya Kamis 25 Februari 2021
Sementara itu, Tenaga Ahli Pengkaji Ekonomi Lemhanas RI, Prof. H Fashbir Noor Sidin. MSP, PH.D menuturkan banyak hal yang harus dipelajari oleh mahasiswa dalam membangun desa/nagarinya nanti. Memperluas networking (jaringan), kemitraan, dan pengetahuan adalah modal dasar bagi mahasiswa. Tanpa pemahaman ini, banyak para sarjana yang masih kesusahan membangun daerah asalnya dan memilih untuk merantau.
“Banyak para sarjana urang awak yang memilih merantau ke ibukota dan meninggalkan desanya. Paradigma ini sebenarnya sangat berbahaya dan terkesan individual. Harusnya para sarjana setelah menyelesaikan pendidikannya, ia harus membangun desanya. Terutama di sektor ekonomi. Karena itulah mereka harus belajar sedari mahasiswa untuk memperluas networking, mitra usaha, dan pengetahuan mereka,” Jelas Fashbir.
Baca Juga : Pemko Padang Terima CSR Ambulance dan Mobil Operasional dari Bank Nagari Guna Tingkatkan Layanan Kesehatan
Ia juga mengatakan dalam membangun desa/nagari tidaklah sulit pada masa sekarang ini. Dimana pemerintah sejak tahun 2014 telah membuat program satu miliar rupiah per desa. Dengan dana sebesar ini, para sarjana bisa bekerjasama dengan pemerintah setempat untuk memberdayakan dana ini.
“Sejak tahun 2014, pemerintah sudah memberikan bantuan satu miliar rupiah per desa untuk pembangunan ekonomi, fisik dan sosial. Gunakanlah dana ini sebagai modal untuk mendongkrak kesejahteraan di kampung halaman,” katanya.
Ia juga menyampaikan dalam membangun nagari/desa nantinya harap menggaet para ahli/konsultan yang telah berpengalaman di bidangnya. Tanpa pendamping, akan susah memberdayakan SDM dan SDA desa/nagari tersebut. (h/mg-ang)