PADANG, HALUAN — Dinas Peternakan Sumbar belum bisa memastikan harga daging sapi bisa turun mencapai maksimal Rp 80 ribu per kilogram jelang Ramadan dan lebaran tahun ini, terutama untuk harga daging sapi lokal. Harga Rp 80 ribu per kilogram memungkinkan jika daging sapi dari India, seperti kebijakan pemerintah pusat yang membuka kran impor sapi, ikut dirasakan Sumbar.
“Untuk daging impor dari India harga daging Rp 80 ribu per kilogram bisa diterapkan, tapi untuk sapi lokal tidak memungkinkan karena biaya produksi di tingkat peternak lokal cukup tinggi,” kata Kepala Dinas Peternakan Sumbar Erinaldi, Selasa (3/5).
Presiden Joko Widodo akhir bulan lalu dalam rapat dengan para menteri terkait, meminta harga pangan saat puasa dan lebaran tahun ini bisa turun, tidak seperti lebaran tahun-tahun sebelumnya. Harga daging sapi yang saat ini sekitar Rp 120 ribu per kilogram, diminta presiden untuk diturunkan saat Ramadan dan lebaran di bawah Rp 80 ribu per kilogram.
Data di Dinas Peternakan Sumbar menyebutkan, produksi daging sapi di Sumbar tiap tahun melebihi kebutuhan. Kebutuhan masyarakat setiap tahun sebesar 16.000 ton, sedangkan produksi daging sapi untuk Sumbar setiap tahun mencapai 58.000 ton.
Baca Juga : Asal Diperlakukan Manusiawi, Pedagang Dukung Pembangunan Pasar Induk
Disebutkan, di seluruh Rumah Potong Hewan (RPH) di Sumbar, rata-rata sapi yang dipotong sebanyak 110 ekor per hari, atau sekitar 3.300 ekor per bulan.
Jika diakumulasikan, maka populasi sapi yang dipotong setiap tahun mencapai 400.000 ekor. Angka ini diakui terus menunjukkan peningkatan sebesar 3 sampai 6 persen.
Baca Juga : Rupiah Ditutup Menguat Lawan Dolar AS Rabu Sore
Untuk menambah jumlah populasi sapi di Sumbar, Dinas Peternakan Sumbar juga menetapkan lima daerah yang dijadikan sentra penggemukan sapi potong, yaitu Kabupaten Agam, Limapuluh Kota, Tanah Datar, Kota Bukittinggi dan Kota Payakumbuh.
Tak hanya harga daging sapi, presiden juga meminta harga komoditi lain seperti bawang, cabai dan sejumlah komoditi lainnya ditekan harganya sehingga tidak memberatkan masyarakat. Kebijakan ini tentunya juga termasuk berlaku di daerah.
Baca Juga : Parah! Harga Emas Antam Anjlok Rp127.000 dari Rekor Tertinggi
Namun dari pantauan Haluan di Kota Padang, sebulan menjelang bulan Ramadan, harga cabai, bawang merah dan telur mulai merangkak naik. Diperkirakan kenaikan harga akan mencapai sepekan sebelum Ramadan. Rini (28) seorang pedagang di Pasar Pagi, Padang, kemarin, mengatakan, harga telur naik dari harga normal Rp 1.200 per butir menjadi Rp 1.300 per butirnya.
Harga bawang merah juga naik dari harga normal Rp 32 ribu per kg jadi Rp 36 ribu per kg. Demikian juga harga cabai merah naik dari Rp 20 ribu menjadi Rp 25 ribu per kg. (h/nov)