PEKANBARU, HALUAN — Provinsi Riau kembali menjadi percontohan dalam hal pencegahan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), bagi daerah lain di Tanah Air. Setelah Kabupaten Meranti menjadi percontohan dalam hal restorasi gambut, kini giliran Kabupaten Kampar menjadi percontohan, dengan dibangunnya 50 unit sumur bor di lahan gambut.
Pembangunan puluhan sumur bor di Desa Rimbo Panjang, Kabupaten Kampar tersebut, langsung diresmikan Kepala Badan Restorasi Gambut (BRG), Nazir Foead didampingi Plt Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman, serta Duta Besar Norwegia, Stig Traavik bersama Conselor Climate and Forest, Oyvino Dahl.
Baca Juga : Emersia Water Park Siap Ramaikan Pariwisata Tanah Datar
Menurut Nazir Foead, dipilihnya Riau sebagai percontohan restorasi gambut, karena Riau dinilai cemerlang dalam pencegahan karhutla. Salah satu buktinya, sepanjang tahun 2016 ini, berbagai stakeholder di Riau mampu mengurangi titik api di beberapa daerah yang selama ini rawan dilanda karhutla, khususnya di lahan gambut.
“Provinsi Riau jadi perhatian pusat untuk pencegahan kebakaran lahan dan hutan. Riau dinilai cemerlang, sehingga atas dasar itu Riau menjadi percontohan bagi daerah lain untuk restorasi gambut. Termasuk pembangunan sumur bor dan ini akan dicontohkan di daerah lain, seperti di Kalimantan, Sumatera Selatan, Jambi atau daerah yang rawan karhutla,” paparnya.
Baca Juga : Berkunjung ke Solo tak Afdal Kalau Belum...
Lebih lanjut Nazir mengatakan, upaya dari berbagai pihak di Riau yang telah membangun delapan ribu kanal blok di lahan gambut, dinilai pihaknya sebagai bentuk keseriusan Riau mencegah terjadinya karhutla. Selanjutnya, pembangunan sumur bor dan embung juga akan menjadi contoh bagi daerah lain.
Dijelaskannya, upaya pencegahan karhutla khususnya di lahan gambut, juga mendapat perhatian dari Pemerintah Norwegia. Tak tanggung-tanggung, negara yang saat ini menjadi salah satu leading sektor bidang teknologi di Eropa itu memberikan bantuan sebesar 1 miliar dolar.
Baca Juga : Daftar 10 Tempat Paling Indah di Dunia yang Wajib Dikunjungi
“Untuk itulah, Duta Besar Norwegia ingin langsung turun ke lapangan untuk melihat kondisi di Rimbo Panjang, bagaimana pencegahan kebakaran. Juga akan langsung diberikan bantuan untuk skat kanal dan pembangunan sumur bor,” ujarnya.
Sementara itu, Duta Besar Norwegia, Stig Traavik mengaku kagum dengan pencapaian yang telah dilakukan Pemprov Riau beserta stakeholder di Bumi Lancang, terkait upaya pencegahan karhutla. Hal itu pula yang membuat jumlah titik api di Riau selama Januari hingga bulan April, menurun hingga mencapai 89 persen.
Baca Juga : Sekjen PHRI Sebut 121.485 Pegawai Hotel-Restoran Bakal Divaksin Corona
“Ini bagus sekali dan juga membuktikan kerja dari Pemerintah Provinsi Riau, yang telah memberikan data kepada kami. Bagaimana semua pihak bekerja dalam menangani pencegahan kebakaran di Riau. Dan pembangunan skat kanal yang mencapai 8 ribu unit di Riau merupakan yang terbesar di seluruh Indonesia dan sangat bagus,” ujar Stig Traavik.
Dijelaskan Ambasador Norwegia ini, penanganan pencegahan kebakaran lahan gambut dengan sistem teknologi yang dilakukan di Rimbo Panjang ini sangat baik sekali. Bagaimana cara menghasilkan air saat terjadinya musim panas.
Ditambahkan Plt Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman mengatakan, pekerjaan masih panjang dalam pencegahan kebakaran di wilayah Riau. Yang terpenting adalah bagaiamana mempertahankan apa yang telah dilakukan sejauh ini, seperti yang telah dilaksanakan di Kabupaten Meranti dan Rimbo Panjang.
“Yang penting bagaimana semangat kita dalam bekerja sama seluruh masyarakat, TNI Polri, masyarakat peduli api dan yang lainnya dalam pencegahan kebakaran dan mengurangi titik api,” kata Plt Gubri. (h/hr)