JAKARTA, HALUAN — Ketua Panitia Pengarah Munaslub Partai Golkar Rambe Kamaruzamman mengatakan, hingga saat ini ia mengakui bahwa kebutuhan untuk terselenggaranya munas memakan banyak biaya. Rambe mengatakan, setidaknya panitia membutuhkan Rp45 miliar untuk terselenggaranya munas.
Rambe mengatakan, karena itu, penyetoran uang dari caketum tersebut dirasa penting. Ia memang sempat membantah bahwa uang pendaftaran itu disebut transaksional. Ia mengatakan hal tersebut merupakan sumbangan dari calon agar munas bisa terselenggara.
Baca Juga : Kabar Duka: Baru Sepekan Dilantik, Bupati OKU Kuryana Aziz Meninggal Dunia
“Perdebatan cukup panjang. Ini kan enggak melanggar undang undang. Ini kan kebutuhan munas banyak. Kampanye di beberapa wilayah, ya, kita sepakat bahwa sumbangan ini enggak melanggar KPK,” ujar Rambe, di kantor DPP Partai Golkar, Jumat (6/5).
Ia mengatakan, sampai saat ini dari delapan calon yang mendaftarkan diri menjadi caketum masih ada dua nama yang belum menyerahkan uang sumbangan. Dua nama tersebut yakni Syahril Limpo dan Indra Bambang Sutoyo. Keduanya sempat bersikukuh untuk tidak membayar uang sumbangan.
Baca Juga : Guru Agama Honorer Ancam Mogok Mengajar Secara Nasional, Ini Penyebabnya
Karena belum adanya penyerahan sumbangan dari dua nama tersebut, keduanya belum diloloskan dalam tahap verifikasi oleh panitia. Keduanya diminta untuk memberikan sumbangan uang dulu hingga batas waktu pengambilan nomor urut.
Panitia Penyelenggara Munas Luar Biasa Partai Golkar menetapkan enam nama yang lolos tahap verifikasi Calon Ketua Umum Golkar. Dua nama lagi yang belum lolos diberikan kesempatan oleh pihak panitia untuk memenuhi syarat yang kurang hingga hari ini, Sabtu (7/5).
Baca Juga : Antisipasi Varian Virus Corona Baru, Ini Pesan Penting Kapolri
Ketua Panitia SC Munaslub, Nurdin Chalid mengatakan, enam nama tersebut antara lain Ade Komarudin, Airlangga, Aziz Syamyudin, Mahyudin, Priyo Budi Santoso, dan Setya Novanto.
“Enam bakal calon sudah dinyatakan lolos secara administrasi dan bisa mengikuti tahapan selanjutnya. Besok pengambilan nomor urut, sosialisasi dan debat. Tapi harus digaris bawahi, sepanjang proses menuju munaslub tidak ada pelanggaran kode etik,” kata Nurdin di Kantor DPP Partai Golkar, Jumat (6/5).
Baca Juga : KKP Jamin Kemudahan Usaha Perikanan Tangkap
Dua nama lainnya yang sempat menyerahkan persyaratan untuk mendaftar menjadi Caketum adalah Syahrul Yasin Limpo dan Indra Bambang Utoyo belum diloloskan oleh panitia dalam tahap verifikasi. Namun, keduanya diberikan kesempatan sampai Sabtu (7/5) pukul 12 siang untuk melengkapi berkas persyaratan.
“Apabila sampai jam 12 tidak ada respon, maka rapat pleno SC memutuskan dua nama itu mengundurkan diri,” ujar Nurdin. (h/rol)