LIMAPULUH KOTA, HALUAN — Kabupaten Limapuluh Kota akan menjamin keamanan investor untuk berinvestasi di daerahnya. Banyaknya potensi alam dan budaya di Limapuluh Kota belum terkelola maksimal, sehingga dibutuhkan investor yang serius.
Hal ini dikatakan Bupati Limapuluh Kota, Irfendi Arbi saat kembali dari acara Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) Internasional Trade And Invesment Summit (AITIS) 2016 di Jakarta Internasional Expo beberapa waktu lalu.
Baca Juga : Sumbar Butuh Jalan Tol Padang-Pekanbaru
Dalam kesempatan itu Bupati Irfendi Arbi juga bertemu dengan Mendagri Tjahjo Kumolo. Bersama Mendagri Irfendi meninjau beberapa stand yang ada di acara AITIS 2016 itu. “Mendagri berpesan, kita perlu memanfaatkan pameran berbagai produk, daerah mampu menarik minat investor,”ujar Irfendi menirukan Mendagri, Tjahjo Kumolo.
Irfendi mengatakan, ia juga sempat menjelaskan kepada Mendagri bahwa Kebupaten Limapuluh Kota memiliki objek wisata Lembah Harau dengan tebingnya yang fenomenal dan sulit dicari duanya di dunia. Selain itu juga ada flay over Kelok Sambilan yang disebut-sebut tertinggi di Indonesia bahkan mungkin juga di Asia Tenggara, serta lokasi peternakan sapi di BPTU-HPT Padang Mengateh yang belakangan dikenal sebagai New Zeland-nya Indonesia.
Baca Juga : Mellysa Kistiand Putri Terpilih Sebagai Runner Up I Duta GenRe Tanah Datar 2021
“Setiap kali musim liburan, bisa dipastikan kunjungan wisatawan akan membludak. Sayangnya, para pelancongnya hanya sekedar singgah menikmati pemandangan alam dan usai itu akan pergi lagi karena daerah ini belum memiliki penginapan. Untuk membangun penginapanini, membutuhkan investor yang mau membangun perhotelan,”jelasnya.
Tak kalah menariknya, Limapuluh Kota juga mempunyai potensi pertambangan seperti emas di Manggani. Bahkan pada zaman Belanda di daerah ini telah dibangun lapangan terbang dan rel kereta api yang diduga ada hubungan kuat dengan tambang emas Manggani Kecamatan Gunuang Omeh yang ditambang Belanda tempo lalu.
Baca Juga : 10 Calon Pimpinan Baznas Pariaman Ikuti Seleksi Tahap Wawancara
Sedangkan di bidang pertanian, lanjut Irfendi, daerah ini juga dikenal sebagai penghasil gambir terbesar di dunia. Hanya saja produk itu baru dijual dalam bentuk mentah dan belum tersentuh teknologi pengolahan atau belum punya nilai tambah yang bisa meningkatkan pendapatan petaninya.
Buat mengolah segala potensi komoditi ekspor gambir ini, kami juga mengharapkan pemodal, karena itu, Melalui kegiatan AITIS hendaknya benar-benar menjadi ajang promosi utamanya untuk berbagai potensi yang belum tergarap secara optimal. (h/zkf)
Baca Juga : 1.100 Personel Polresta Padang Bakal Disuntik Vaksin