Enam SMP di Sumbar siap menggelar Ujian Nasional Berbasis Komputer. Ombudsman minta pengawas menyisir sejumlah tempat yang berpotensi untuk terjadinya peredaran kunci jawaban soal.
PADANG, HALUAN — Hari ini, Senin (9/5) sebanyak 97.175 siswa SMP/MTs/Paket B melaksanakan Ujian Nasional (UN) secara serentak di Sumbar. Untuk UN paket B dilaksanakan setelah usai UN SMP/MTs dilaksanakan yakni pukul 13.30 WIB.
Baca Juga : Pantai Air Manis Padang Masih Lengang, Omset Pedagang Anjlok
Sekretaris UN Sumbar Irman mengatakan, semua persiapan sudah dilakukan mulai dari penetapan tim penyelenggara UN, tim pengawas hingga distribusi soal sudah dimulai sejak tanggal 1 Mei 2016 yang langsung dikirim ke Kabupaten Kepulauan Mentawai. Sementara itu, untuk pendistribusian di tingkat kota juga sudah dilaksanakan pada tanggal 4 Mei lalu, dan distribusi ke kabupaten pada 5 Mei kemarin.
“Kita memang mendahulukan Mentawai, karena mengingat kondisi geografis dan cuacanya yang tidak bisa diprediksi. Ditambah lagi medannya cukup sulit untuk dilalui, makanya didahulukan,” ujarnya, Minggu (8/5).
Baca Juga : Demam Tanaman Hias di Padang Terus Meluas
Dari informasi yang dihimpunnya, semua soal sudah sampai ke masing-masing kabupaten kota, dan sudah disimpan di gudang dinas yang ada di daerah. Untuk keamanannya, pihak dinas juga melakukan koordinasi dan kerjasama dengan pihak kepolisian setempat.
Dari jumlah peserta UN 97.175 orang terdiri dari 67.957 siswa SMP dari 764 sekolah, sedangkan peserta dari Mts berjumlah 26.124 orang dari 394 sekolah, dan yang mengikuti UN paket B sebanyak 3.094 orang. UN paket B dimulai pada pukul 13.30 hingga pukul 17.00 WIB yang terdiri dari 92 PKBM penyelenggara di Sumbar.
Baca Juga : Terancam Abrasi, Masjid Al-Hakim Padang Dipasang Batu Pemecah Ombak
Terpisah, Kepala Bidang Pendidikan Menengah Dinas Pendidikan Kota Padang Barlius menyatakan kesiapan Kota Padang untuk melaksanakan UN, dan termasuk sejumlah persiapan juga sudah dilakukan. Untuk peserta UN SMP/MTs sebanyak 14.941 siswa dari 99 sekolah penyelengara dan tiga sekolah pelaksana dengan total sekolah yang melaksanakan UN 103 sekolah yang ada di Padang.
“Alhamdulillah semua persiapan sudah dilakukan, dan semua soal juga sudah kami distribusikan ke masing-masing sekolah. Nanti, saya dan Kepala Dinas juga akan melakukan peninjauan ke beberapa sekolah,” ujarnya.
Baca Juga : Sebanyak 5000 Orang di Kota Padang Telah Ikuti Vaksinasi Tahap Kedua
Sebelumnya, Kepala Ombudsman perwakilan Sumbar Yunafri mengimbau seluruh pihak pengawas dan pihak yang terkait dengan penyelenggara Ujian Nasional (UN) SMP agar menyisir sejumlah tempat yang berpotensi untuk terjadinya peredaran kunci jawaban soal yang belum tentu kebenarannya.
Yunafri juga mengatakan, belajar dari pengalaman UN SMA beberapa waktu lalu dari hasil tinjauan di lapangan terdapat sejumlah tempat yang menjadi peredaran kunci jawaban soal UN yang belum dapat dipastikan kebenarannya. Menurutnya, hal tersebut sangat merugikan bagi siswa karena banyak dampak negatif yang ditimbulkan.
“Pukul 06.00 WIB itu sudah ada sejumlah siswa yang berkumpul di tempat-tempat tertentu seperti tempat fotocopy dan warung-warung. Ngapain mereka pagi-pagi udah pada ngumpul, sementara ujiannya masuk pukul 08.00 WIB. Nah, hal ini perlu dicurigai,” jelasnya.
Ia berharap, pihak terkait melakukan penyisiran ke tempat-tempat tersebut, dan terutama untuk pengawas agar melihat dan kalau perlu dikoordinasikan dengan pihak Satpol PP agar melakukan pengamanan di tempat-tempat yang berpotensi terjadi penyebaran kunci-kunci jawaban yang belum tentu kebenarannya.
Peserta UNBK Meningkat
Jika dibandingkan dengan tahun lalu jumlah SMP sederajat penyelenggaran Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di Sumatera Barat 2016 meningkat. Jumlah tersebut menjadi enam sekolah dari awalnya hanya satu sekolah pada tahun 2015.
“Di tahun 2015 hanya satu sekolah di Padang Panjang yang melaksanakan UNBK. Tahun ini meningkat menjadi enam sekolah masing-masing SMP 2 Padang Panjang, SMP 2 Sawahlunto, SMP 1 Payakumbuh, SMP Islam Raudhatul Jannah Payakumbuh, SMP 2 Sungai Pua Agam, dan SMP 1 Tanjung Raya Agam,” tambah Ketua UN Sumbar, Nasmeri.
Ia juga menambahkan, hal itu merupakan sebuah kemajuan. Di aberharap di tahun 2017, akan semakin banyak SMP sederajat penyelenggaran UNBK di Sumbar.
“Secara bertahap, pelaksanaan UN ke depan akan tetap menggunakan teknologi, karena itu secara bertahap pula sekolah tentu harus mempersiapkan diri,” tambahnya.
Sementara itu, untuk mata pelajaran UN SMP sederajat pada hari pertama Senin (9/5) besok adalah Bahasa Indonesia, hari kedua Matematika, hari ketiga Bahasa Inggris, dan hari keempat IPA.
Untuk paket B, pada hari pertama UN yakninya mata pelajaran Bahasa Indonesia dan PKM, hari kedua matematika dan IPS serta hari ketiga bahasa Inggris dan IPA.
“Kami berharap UN SMP dapat berjalan lancar. Pemerintah provinsi telah membuat surat edaran ke bupati/wali kota untuk mengawal UN dengan baik. Begitu juga mengambil kebijakan jika ada isu jawaban beredar. Pihak PLN juga telah memastikan untuk kelancaran UN dengan basis komputer tingkat SMP tidak ada mati listrik,” katanya.
Terkait pelaksanaan UNBK di tingkat SMP, PT PLN akan berusaha agar tidak ada pemadaman selama UNBK berlangsung. Sehingga pihak sekolah yang menggelar UNBK diminta tidak perlu cemas dengan hal itu.
Kepala Hubungan Masyarakat (Humas) PT PLN Wilayah Sumbar, Ridwan dihubungi Minggu (8/5) malam mengatakan, PT PLN mendukung penuh pelaksanaan UN BK di Sumbar. Untuk pelaksanaan di lapangan pihak PT PLN telah menurunkan petugas ke sekolah yang menggelar UNBK.
“Kita tidak pernah ada rencana untuk mematikan listrik pada saat UNBK nanti. Karena kita berusaha agar pasokan listrik tetap lancar selama UN berlangsung. Kita juga sudah siapkan petugas untuk bersiaga di sekolah yang menggelar UN BK,”katanya. (h/rin/ows/isr)