Arosuka, Haluan — Upaya untuk membenahai Usaha Kecil Mikro Menegah (UMKM) di Kabupaten Solok terus dilakukan pemerintah daerah setempat, agar siap bersaing dengan produk yang datang dari luar, terutama dengan bergulirnya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) yang menjadi pintu masuknya produk luar negeri ke Indonesia. Hal ini terungkap dari pelaksanaan seminar sehari dan pelatihan bagi UMKM se Kab. Solok di Aula Kantor Wali nagari Koto Baru, Kec. Kubung, Kamis (5/5) lalu.
Kegiatan yang digagas oleh Perhimpunan Wanita Wirausaha (Perwira) kab. Solok bersama bidang pemberdayaan perempuan Ikatan Pemuda Koto Baru Solok (IPEKOS) ini lebih difokuskan kepada management tatakelola usaha seperti pembukuan dan pemasaran. Kegiatan ini dibuka oleh Wakil Bupati Solok Yulfadri Nurdin dengan menghadirkan pembicara pakar Marketing dari UI Refrinal dan Pengusah yang juga anggota DPD RI Nofi Candra dan dihadiri oleh Kadis koperindag UMKM Harwendi, Camat Kubung,Wali Nagari Koto Baru dan tokoh masyarakat Koto Baru.
Baca Juga : Dinkes Kabupaten Pesisir Selatan Lakukan Visitasi ke Instalasi Rehabilitasi Medik RSUD Dr M Zein Painan
Terkait kegiatan itu, Wakil Bupati Solok, Yulfadri Nurdin berharap pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di daerah itu dapat lebih kreatif dan inovatif dalam mengembangkan bisnis usaha serta kualitas produksi usahanya. “ Pelaku UMKM di Kabupaten Solok hendaknya juga dapat memperluas jaringan distribusi pemasaran produk usahanya dengan sedemikian rupa,” jelas Wabup.
UMKM kata Wabup, sangat berperan dalam menunjang pembangunan ekonomi daerah, yang berbasis sumber daya lokal dan memiliki kemampuan yang lebih baik dalam memanfaatkan potensi sumber daya daerah yang tersedia. Mengingat pentingnya peran UMKM, maka diperlukan suatu langkah strategi untuk mengembangkan UMKM, agar dapat lebih berperan lagi dalam perekonomian lokal dan nasional.
Baca Juga : Sekitar 48 Pencaker di Agam Ikuti Pelatihan Berbasis Kompetensi
Ia menyebutkan dalam menghadapi persaingan ekonomi dan perdagangan yang semakin ketat, seiring dengan telah bergulirnya zona perdagangan bebas Asean MEA, maka pemerintah pusat maupun daerah dituntut untuk lebih memprioritaskan dukungannya terhadap pemberdayaan UMKM agar bisa memiliki daya saing secara global. ”Semoga dengan diselenggarakannya seminar sehari dan pelatihan bagi UMKM ini diharapkan dapat bermanfaat bagi masyarakat, khususnya bagi para peserta pelaku usaha di Kabupaten Solok,” katanya.
Sebelumnya, Ketua Perwira Kab. Solok Silvilestari menjelaskan kegiatan pelatihan tersebut diikuti 30 peserta atau UMKM dan anggota asosiasi pengusaha makanan Kabupaten Solok. Latar belakang dilaksanakanya kegiatan pelatihan itu adalah dalam rangka persiapan UMKM setempat menghadapi MEA 2016. Pembukuan merupakan kunci dalam perkembangan sebuah usaha, karena management tata kelola sebuah UMKM akan mempengaruhi kemajuan UMKM itu sendiri.
Baca Juga : Kebakaran Lahan Gambut di Durian Kapeh Meluas Jadi 9,5 Hektare
“Kita ingin memberikan motivasi kepada UMKM yang ada di Kab. Solok untuk mau berinovasi dalam peningkatan kwalitas usaha sesuai dengan perkembangan marketing produk yang ada di dunia usaha saat ini, terutama dalam menghadapi MEA,” kata Silvi yang juga Ketua Bidang Pemberdayaan Perempuan IPEKOS ini. (h/ndi)