Beijing, haluan — Militer China mengerahkan jet-jet tempurnya ke wilayah sengketa Laut China Selatan. Ini dilakukan saat sebuah kapal perang Angkatan Laut AS berlayar di pulau karang Fiery Cross Reef yang disengketakan.
Kementerian Pertahanan China menyatakan, dua jet tempur dan tiga kapal perang China dikerahkan untuk membayang-bayangi kapal perang AS tersebut, dan menyuruhnya untuk meninggalkan wilayah itu.
Baca Juga : Perhatian! Saudi akan Wajibkan Jemaah Haji Vaksinasi Covid-19
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Lu Kang mencetuskan seperti dilansir kantor berita Reuters, Rabu (11/5/2016), kapal perang AS itu telah masuk ke perairan China secara ilegal.
“Aksi oleh pihak AS ini mengancam kedaulatan dan kepentingan keamanan China, membahayakan staf dan fasilitas di pulau karang itu, dan merusak perdamaian dan stabilitas wilayah,” ujarnya pada konferensi pers.
Baca Juga : Berkat Vaksin, Akankah COVID-19 Berakhir di Penghujung 2021?
Terkait keberadaan kapal perang AS tersebut, Juru bicara Departemen Pertahanan AS, Bill Urban mengatakan, kapal USS William P. Lawrence tersebut berlayar di area 12 mil laut kawasan sengketa Fiery Cross Reef yang dikuasai China.
Menurut Urban, operasi kebebasan navigasi yang dilakukan AS tersebut dimaksudkan untuk “menantang klaim-klaim maritim berlebihan” oleh China, Taiwan dan Vietnam, yang berupaya membatasi hak-hak navigasi di Laut China Selatan.
Baca Juga : Presiden Duterte Ancam Usir Tentara AS dari Filipina, Lho Kenapa?
“Klaim-klaim maritim yang berlebihan ini tidak sejalan dengan hukum internasional seperti yang tercermin dalam Hukum Konvensi Laut, yang mana mereka bermaksud membatasi hak-hak navigasi yang harusnya bisa diterapkan AS dan semua negara,” kata nya. (h/dtc)