PADANG, HALUAN — Sebanyak enam tim resmi mengikuti turnamen Piala Walikota Padang yang akan digelar pada 15-20 Mei mendatang di Stadion H. Agus Salim Padang. Total hadiah yang disediakan oleh panitia adalah sebesar Rp180 juta dan setiap pertandingannya akan mendapatkan match fee sebesar Rp5 juta.
Enam tim yang akan berlaga tersebut adalah tuan rumah PSP Padang, PS Bengkulu dan PS Batam Citramas yang berada di grup B.Sementara itu grup A dihuni oleh PSPS Pekanbaru, PS TNI AL dan PON Kalimantan Timur. Juara grup dan peringkat kedua lolos kebabak semi final. “Setiap tim juga diperbolehkan menggunakan pemain asing dengan jumlah maksimal dua pemain saja. Hal itu untuk tetap menjaga nilai kompetitif dari turnamen,”ujar Walikota Padang Mahyeldi Ansharullah, didampingi Kadispora Kota Padang Suardi dan Ketua KONI Padang Agus Suardi, kemarin (11/5).
Baca Juga : Ungguli Joan Mir, Aleix Espargaro Tercepat di Sirkuit Qatar
Lebih jauh Mahyeldi mengatakan tujuan digelarnya turnamen Piala Walikota Padang ini adalah untuk meningkatkan optimisme pecinta sepakbola yang ada di Kota Padang dan Sumatera Barat.
“Tujuan dilaksanakannya, Piala Walikota Padang adalah untuk memunculkan optimisme bagi pecinta sepakbola Padang dan Sumbar. Meski situasi sepakbola nasional sering bergejolak tapi turnamen ini akan terus kami gelar setiap tahunnya,” paparnya. Untuk harga tiket pertandingan Piala Walikota nantinya, tribun tertutup akan dijual dengan harga Rp15 ribu dan penonton akan mendapat kartu perdana senilai Rp5 ribu, sementara untuk tribun terbuka harga tiketnya Rp5 ribu dan penontn juga akan mendapat perdana senilai Rp 5 ribu. ”Dengan harga tiket yang murah kami ingin mengajak masyarakat untuk ikut ambil bagian dalam pengembangan sepakbola di Padang,” pungkas Mahyeldi.
Baca Juga : Liga Inggris, Brunley Tahan Imbang Arsenal 1-1
Juara dari turnamen Piala Walikota Padang pada tahun lalu adalah Persib Bandung. Namun Persib Bandung tidak bisa mengikutinya pada tahun ini dikarenakan ISC A sudah bergulir. Piala Walikota Padang rencananya akan digelar pada bulan Februari, namun karena tidak mendapat izin tim transisi makanya tidak dapat digelar pada bulan tersebut dan baru pada bulan Mei ini bisa digelar. (h/mg-ang)