MANILA, HALUAN — Seorang anggota angkatan laut Filipina Captain Francis Alexander R Jose yang mewakili Kementerian Pertahanan Filipina dan ikut dalam rombongan pengiriman kapal perang dari Surabaya, Indonesia menuju Manila, mengakui kecanggihan kapal perang buatan Indonesia.
“Bagus, dan saya merasakan sendiri dengan memaksimalkan kecepatan yang dimiliki SSV Tarlac, terbukti tetap stabil dan tidak ada goncangan,” ucap Jose usai melakukan tes kecepatan maksimal saat kapal memasuki Selat Makasar, Indonesia.
Baca Juga : Astaga! Akibat Virus Corona Covid-19, Pria Ini Ereksi 3 Jam dan Meninggal Dunia
Ditemui di atas kapal BRP Tarlac, di Perairan Filipina, Jumat (13/5/2016), Jose mengaku sangat bangga dengan kapal produk buatan bangsa Indonesia, dan berterima kasih telah bekerja sama dalam hal pemesanan kapal.
Sementara itu, pewarta yang turut dalam perjalanan kapal menjumpai beberapa manuver dilakukan kapal canggih ini selama perjalanan laut, seperti memasukkan dua kapal pendukung atau “landing craft utility” (LCU) ke dalam bagian belakang kapal.
Baca Juga : Longgarkan Karantina Covid-19, Israel Mulai Buka Restoran
LCU merupakan salah satu fasilitas kecanggihan kapal jenis “Strategic Sealift Vessel” BRP TARLAC (LD-601) ini, dan kapal kecil LCU berfungsi untuk mendukung peperangan di wilayah pantai dan dapat mengangkut sejumlah peralatan perang.
Saat proses manuver, kapal SSV TARLAC sempat menenggelamkan bagian belakang tubuh kapal hingga kedalaman dua meter, agar dua kapal pendukung bisa masuk ke bagian belakang kapal.
Baca Juga : Menlu China Nyatakan Serius Bantu Indonesia Jadi Pusat Produksi Vaksin Covid-19 di ASEAN
Setelah itu, pintu belakang kapal terbuka dan dua kapal bergiliran masuk menuju badan kapal, dan menaikkan kembali dalam posisi normal dengan membuang air yang sebelumnya masuk ke lambung belakang kapal.
Manuver lain yang dilakukan selama perjalanan SSV Tarlac adalah memaksimalkan kecepatan yang dimiliki kapal hingga mencapai 16,2 knot.
Baca Juga : Hacker Sebar Data Pasien RS Amerika Serikat di Dark Web
Selain itu, juga dilakukan manuver memfungsikan alat pemadam kebakaran yang dimiliki kapal, dengan menyemprotkan air ke laut, yang berfungsi untuk membantu pemadaman apabila terjadi kebakaran kapal.
Sementara itu General Manager Kapal Niaga Satriyo Bintoro selaku pimpinan perjalanan ekspor perdana kapal perang dari Surabaya, Indonesia menuju Manila, Filipina mengakui semua manuver dilakukan secara maksimal selama perjalanan.
Tujuannya, untuk menunjukkan fungsi dan kegunaan beberapa peralatan canggih yang dimiliki kapal kepada angkatan laut Filipina yang ikut serta dalam perjalanan, agar setelah serah terima kapal langsung menjadi tanggung jawab Kementerian Pertahanan negara setempat. (h/oke)